Harga Batu Bara Belum Juga Bangkit, 3 Hari Ambruk

11 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara belum juga bangkit. Merujuk Refinitiv, harga batu bara pada perdagangan Selasa (21/10/2025) ditutup do US$ 106,5 per ton atau melemah 0,23%. Pelemahan ini memperpanjang tren negatif batu bara dengan melemah 1,75% dalam tiga hari beruntun.

Harga batu bara terus melemah karena melandainya permintaan, terutama batu bara kokas.

Permintaan terhadap kokas menurun karena produksi baja dan aktivitas konstruksi melambat, terutama didorong oleh sektor properti yang lemah.

Meskipun demikian, terdapat beberapa permintaan tetap (rigid demand) dari pabrik baja yang enggan mengurangi produksi, sehingga kokas tetap dibutuhkan dalam rantai produksi baja.

Dari sisi stok, beberapa pabrik kokas mengalami penarikan persediaan karena permintaan mulai dilepas oleh industri baja. Produksi kokas dalam beberapa wilayah menurun karena margin produsen mengecil.

Produsen batu bara kokas ingin menaikkan harga agar dapat menutup biaya produksi yang meningkat, khususnya karena kenaikan harga batubara kokas (coking coal) yang merupakan bahan baku utama.

Namun, produsen baja menekan agar harga kokas jangan naik terlalu tinggi, karena akan menaikkan biaya produksi baja dan melemahkan margin mereka. Misalnya, terdapat laporan bahwa produsen kokas di wilayah utara China telah "menerima" pemangkasan harga sebesar sekitar CNY 100-110/ton demi menyesuaikan dengan tekanan dari pabrik baja.

Karena adanya pertentangan kepentingan ini, situasi harga menjadi cukup stagnan atau "terkunci" dalam rentang sempit. Artinya produsen kokas tidak bisa sepenuhnya meneruskan kenaikan biaya ke atas, dan produsen baja tidak ingin biaya materialnya melonjak.

Untuk jangka pendek, harga batu bara kokas cenderung tidak turun drastis, tetapi juga sulit untuk naik kuat tanpa resolusi antara produsen kokas dan baja.

Risiko untuk ke depan jika produksi baja semakin turun atau kebijakan emisi/energi menekan lebih jauh, maka permintaan kokas bisa lebih lemah yang akan menekan harga. Sebaliknya, jika pasokan kokas dibatasi atau biaya batubara naik cepat, maka produsen kokas bisa mencoba menaikkan harga.

(mae/mae)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |