Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur/President GoTo Financial Sudhanshu Raheja mengungkap bahwa institusi keuangan masih cukup sulit memberikan akses yang merata ke seluruh Indonesia. Tidak heran jika sebanyak 100 juta orang di Indonesia termasuk ke dalam kategori underbanked.
"Di daerah yang lebih terpencil mereka (masyarakat) juga merasa takut menggunakan layanan keuangan digital. Karena tidak cukup sederhana dan juga tidak terjangkau," jelas dia dalam Merdeka Digital CNBC Indonesia, Rabu (24/9/2025).
Ditambah lagi, masalah lainnya adalah sebagian besar masyarakat di tier 2, dan tier 3 tidak memiliki smartphone dengan spesifikasi tinggi.
Oleh karena itu, Sudhanshu memastikan ukuran aplikasi yang dibuatnya kecil, agar masyarakat di pelosok tidak perlu menghapus aplikasinya saat kehabisan ruang penyimpanan di ponselnya.
"Ini adalah salah satu fitur kunci yang kami fokuskan sejak awal dan terbukti sangat membantu dalam memperluas jangkauan aplikasi kami secara signifikan. Hal itu juga penting agar keuangan bisa menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan," jelas Sudhanshu.
Sudhanshu merinci bahwa GoPay meluncurkan banyak fitur untuk membuat orang kembali menggunakan aplikasi dan membawa layanan keuangan kepada mereka dengan cara yang jauh lebih menyenangkan. Apalagi dia memastikan, pihaknya benar-benar memperkuat aspek keamanan.
Menurutnya, tidak ada orang yang ingin kehilangan uang mereka. Karena itu, GoPay terus membangun sistem keamanan berlapis.
"Intinya, kami harus terus menemukan cara untuk menyesuaikan produk yang ada dengan kebutuhan pengguna yang kami tuju, sehingga pengalaman yang kami berikan terasa nyaman bagi mereka," pungkas Sudhanshu.
Sebagai informasi, GoTo Financial, atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai GoPay, telah hadir sejak tahun 2016 dan telah melewati tiga fase yang berbeda. Fase pertama adalah dari tahun 2016 hingga 2019, dimulai sebagai solusi untuk masalah uang tunai di Gojek. Saat itu, banyak pengguna yang tidak memiliki uang tunai atau kembalian, dan para pengemudi menginginkan cara yang mudah untuk menyelesaikannya.
Sedangkan, Fase kedua dari pertumbuhan dimulai dari tahun 2019 hingga 2022. Pada masa inilah, GoPay berekspansi dan tidak hanya di Gojek, namun masuk ke Tokopedia, lalu menjangkau ribuan pedagang offline dan online di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Adapun, Fase ketiga dimulai sekitar tahun 2023 hingga sekarang, dan mulai fokus membangun ekosistem fintech terbesar di Indonesia. Bahkan diluncurkan aplikasi GoPay yang terpisah, dan mulai menjangkau pengguna yang belum pernah dijangkau sebelumnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KPPU Segera Sidang Kartel Bunga Pinjol, 97 Fintech Terseret