Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terus mengembangkan operasional dan ekspansi perusahaan. Perusahaan memperhitungkan investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 47 miliar setara Rp 788,94 triliun (asumsi Rp 16.786 per US$) untuk lima tahun mendatang.
Direktur Perencanaan Strategis, Portofolio, dan Komersial PHE Edy Karyanto mengungkapkan investasi tersebut salah satunya untuk mendorong pertumbuhan produksi di tengah penurunan alamiah (natural decline) lapangan migas tua.
"Kurang lebih secara total kita akan menginvestasikan US$ 47 billion, walaupun ini angka ini masih cukup roughly kasar gitu, hanya perkiraan, karena memang kebutuhan dari pendanaan ke depan dalam lima tahun ke depan," ungkap Edy dalam acara Seminar Nasional INDEF, di Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Investasi ini akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengembangan lapangan migas yang sudah ada (existing) hingga pencarian cadangan baru.
Investasi itu juga akan dialokasikan untuk pengembangan lanjut Plan of Development (POD), penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), hingga eksplorasi sumber migas. Dan juga mencakup rencana perusahaan untuk melakukan akuisisi wilayah kerja baru (major acquisition).
"Tadi sampaikan baik itu dari eksplorasi tentunya yang semakin naik, karena kalau kita melihat yang warna biru tua ini semakin decline, maka kita harus butuh development yang di bawah gas itu, bahwa kita harus punya pengembangan lanjut terhadap POD dan POFD," tambahnya.
"Bahkan masih kurang pun kita tambahkan dengan eksplorasi, kita tambahkan kembali dengan internasional dan major acquisition. Nah ini yang upaya yang dilakukan merujuk apa yang ada yang jadi justifikasi bagi kita untuk pengembangan," tandasnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
