Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk resmi mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham Tesla atas paket kompensasi bersejarah senilai US$1 triliun, atau setara Rp16.700 triliun (asumsi kurs Rp16.700/US$).
Kesepakatan itu diumumkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan Tesla pada Kamis waktu setempat. Sekitar 75% suara investor mendukung proposal kompensasi tersebut, yang disebut sebagai paket gaji terbesar dalam sejarah korporasi dunia.
Tidak seperti eksekutif lainnya, Elon Musk tidak akan menerima gaji tetap ataupun bonus tunai. Sebagai gantinya, ia akan memperoleh lebih dari 400 juta saham baru Tesla apabila berhasil mencapai target ambisius dalam rentang 10 tahun ke depan.
Target tersebut meliputi penjualan 20 juta unit kendaraan listrik, menghadirkan 1 juta robotaxi otonom, memperoleh 10 juta pelanggan fitur Full Self-Driving, serta meningkatkan kapitalisasi pasar Tesla menjadi US$8,5 triliun dari posisi saat ini sekitar US$1,4 triliun.
Jika seluruh target tersebut berhasil diraih, nilai saham yang menjadi hak Musk akan mencapai kisaran US$1 triliun.
Dengan nilai sebesar itu, bila dibandingkan dengan beberapa hal bagi Indonesia, seperti perbandingan terhadap nilai PDB Indonesia, kemudian terhadap total aset Indonesia, hingga gaji pegawai aparatur negara, angka itu menunjukkan skala yang luar biasa besar.
Setara 1,8 Kali Utang Pemerintah, Gaji Elon Musk Bisa Lunasi Semua
Jika dikonversi dengan kurs Rp16.700/US$, nilai US$1 triliun yang berpotensi diterima Elon Musk melalui paket kompensasinya setara dengan sekitar Rp16.700 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga akhir kuartal II-2025 (Juni 2025) posisi utang pemerintah pusat mencapai Rp9.138,05 triliun.
Artinya, secara hitungan, "gaji" Elon Musk cukup untuk melunasi seluruh utang Indonesia, dan masih menyisakan sekitar Rp7.562 triliun. Jumlah yang bahkan bisa digunakan untuk pembiayaan berbagai proyek strategis nasional selama bertahun-tahun ke depan.
Gaji Elon Musk Cukup Bayar Seluruh ASN, TNI/Polri, dan Guru Selama Puluhan Tahun
Selain cukup untuk melunasi seluruh utang pemerintah, bayaran yang berpotensi diterima Elon Musk juga bisa membiayai seluruh pegawai aparatur negara selama waktu yang sangat panjang.
Berdasarkan data APBN Kita edisi Oktober 2025, total pegawai pemerintah mencapai sekitar 6,4 juta orang, yang terdiri atas 1,2 juta aparatur sipil negara (ASN) pusat, 1,0 juta personel TNI/Polri, dan 4,2 juta guru di seluruh Indonesia.
Adapun total belanja pegawai pemerintah pada 2025 diproyeksikan mencapai Rp304,6 triliun. Dengan nilai setara Rp16.700 triliun, uang Elon Musk mampu membiayai seluruh gaji ASN, TNI, Polri, dan guru selama lebih dari 54 tahun.
Setara Hampir Tiga Kali Lipat APBN Indonesia
Jika dibandingkan dengan anggaran negara, gaji Elon Musk benar-benar mencengangkan.
Berdasarkan APBN 2025, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperkirakan mencapai Rp5.916 triliun, yang terdiri atas pendapatan negara sebesar Rp2.865,5 triliun dan belanja negara senilai Rp3.527,5 triliun.
Dengan potensi kompensasi mencapai Rp16.700 triliun, maka nilai yang akan diterima Elon Musk setara dengan sekitar 2,8 kali lipat total APBN Indonesia tahun 2025.
Artinya, satu paket kompensasi Elon Musk bisa membiayai seluruh belanja negara Indonesia selama hampir tiga tahun penuh, termasuk pembangunan infrastruktur, subsidi energi, bantuan sosial, hingga gaji pegawai negeri.
Setara 75% PDB Indonesia
Nilai kompensasi yang berpotensi diterima Elon Musk juga hampir menyamai besaran perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2024 atas dasar harga berlaku mencapai Rp22.139 triliun.
Dengan estimasi nilai yang bakal diterima Elon Musk itu setara dengan sekitar 75% dari total nilai ekonomi Indonesia selama satu tahun.
Artinya, satu paket kompensasi seorang eksekutif korporasi di Amerika Serikat hampir sebanding dengan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh lebih dari 280 juta penduduk Indonesia selama 12 bulan.
Lebih Besar dari Total Aset Indonesia
Jika dibandingkan dengan kekayaan negara, nilai kompensasi Elon Musk bahkan melampaui total aset yang dimiliki Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, total aset pemerintah Indonesia pada tahun 2024 tercatat mencapai Rp13.692,4 triliun. Angka tersebut mencakup seluruh kekayaan negara, mulai dari tanah dan bangunan milik pemerintah, infrastruktur, peralatan, hingga investasi ke berbagai badan usaha milik negara.
Dengan potensi kompensasi yang akan diterima Elon Musk, secara teori lebih besar sekitar Rp3.007 triliun dibandingkan total seluruh aset milik negara Indonesia.
Setara Hampir 20 Kali Transfer ke Daerah
Nilai kompensasi Elon Musk juga jauh melampaui anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk mendanai daerah di seluruh Indonesia.
Berdasarkan Outlook APBN 2025, total transfer ke daerah ditetapkan sebesar Rp864,1 triliun. Anggaran ini mencakup berbagai komponen penting seperti Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil (DBH), serta Dana Desa yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi lokal.
Dengan nilai kompensasi Musk tersebut, maka setara dengan sekitar 19 kali lipat total dana transfer ke daerah yang dibagikan pemerintah Indonesia pada tahun 2025.
Artinya, satu kali pembayaran kepada Elon Musk dapat membiayai seluruh transfer dana ke provinsi, kabupaten, dan desa di Indonesia selama hampir dua dekade penuh.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/luc)


















































