Faktor yang Bikin Tingkat Kemacetan Jakarta Menurun

6 hours ago 3
Jakarta -

Perusahaan teknologi navigasi asal Belanda, Tomtom, menempatkan Jakarta di posisi kelima kota termacet di Indonesia dalam Tomtom Traffic Index 2024. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat tingkat kemacetan Jakarta menurun.

"Sekarang nomor satu Bandung, nomor dua Medan, nomor tiga Palembang, nomor empat Surabaya, lima Jakarta," kata Pramono di Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2025).

Pramono mengatakan tingkat kemacetan Jakarta versi Tomtom turun dari peringkat ke-30 dunia pada tahun 2023 menjadi ke-90 dunia pada 2024 karena peningkatan fasilitas transportasi publik. Pramono mengatakan Pemprov Jakarta akan melakukan evaluasi terhadap rute-rute baru TransJabodetabek agar bisa membuat lebih banyak warga yang hendak ke Jakarta menggunakan ke transportasi umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang semua ini kita simulasi sebelumnya, kita hitung kepadatan yang ada. Yang paling penting adalah konektivitas ini harapannya bisa membantu masyarakat dari mana pun ke Jakarta. Mereka bisa menggunakan transportasi publik," ujarnya.

Dia menargetkan jumlah pengguna transportasi umum di Jakarta naik hingga di atas 31%. Dia merasa transportasi umum di Jakarta belum dimanfaatkan maksimal oleh warga.

"Walaupun konektivitas kita sebenarnya sudah 91 persen, tapi belum digunakan secara maksimal. Saya menargetkan dengan Dirut TransJakarta, mudah-mudahan di akhir tahun ini bisa di atas 31%," tuturnya.

Politikus PDIP ini menjelaskan jumlah penumpang TransJakarta dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Penumpang TransJakarta pada 2024 berjumlah 371,4 juta, atau meningkat dibandingkan tahun 2023 yang berjumlah 285 juta dan 2022 sebanyak 191 juta.

Pramono menilai angka itu menunjukkan peminat transportasi umum di Jakarta sudah sangat baik. Dia mengatakan fasilitas bus dan halte TransJakarta juga terus diperbaiki agar penumpang lebih nyaman.

"Semua yang sudah naik itu memberikan apresiasi karena bersih, rapi, nyaman, dan dibandingkan dengan negara-negara mana pun sebenarnya kita sudah tidak kalah di transportasi publik untuk menggunakan busnya," ucapnya.

Kini, katanya, Pemprov DKI sedang berupaya agar setiap moda transportasi umum di Jakarta tersambung dengan baik. Dia mengatakan Pemprov DKI berupaya menjalin kerja sama dengan daerah lain di sekitar Jakarta untuk meningkatkan konektivitas.

"Kami sungguh berharap mudah-mudahan warga Bekasi dengan adanya banyak alternatif ini termasuk nanti KRL ke jantung kota, ke Tanah Abang, mudah-mudahan ini akan membuat orang mau dan bersedia untuk naik transportasi publik," ujarnya.

Daftar Kota Termacet Versi Tomtom Traffic Index

Ruas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan (Jaksel), macet parah sejak sore. Kemacetan terjadi di kedua arah di Jalan Jenderal Sudirman. (Kurniawan F/detikcom) Foto: Ilustrasi macet di Jakarta (Kurniawan F/detikcom)

Tomtom merupakan perusahaan teknologi navigasi asal Belanda yang rutin merilis Tomtom Traffic Index setiap tahun. Indeks itu berisi daftar kota-kota termacet di dunia.

Dilihat dari situs Tomtom, Jumat (4/7/2025), Tomtom Traffic Index 2024 dibuat berdasarkan floating car data (FCD). Tomtom menyatakan pihaknya menggunakan sampel representatif yang mencakup 737 miliar Km untuk menilai dan menunjukkan bagaimana lalu lintas berkembang di kota-kota di seluruh dunia sepanjang 2024.

Pihak Tomtom menyatakan mereka memanfaatkan data pergerakan kendaraan anonim untuk memeriksa arus lalu lintas di wilayah metropolitan. Tingkat kemacetan kemudian dihitung dengan mengumpulkan semua waktu tempuh yang dicatat oleh TomTom selama periode waktu tertentu di area tertentu dan membandingkannya dengan waktu tempuh terendah saat lalu lintas dalam keadaan lancar.

"Kemacetan dinyatakan sebagai persentase, yang merupakan representasi dari peningkatan waktu tempuh karena lalu lintas berlebih. Misalnya, tingkat kemacetan 40 berarti rata-rata waktu tempuh di seluruh jaringan jalan di area tersebut 40 persen lebih lama daripada saat lalu lintas lancar," demikian tulis Tomtom.

Mereka juga menyatakan tingkat kemacetan suatu kota didasarkan pada faktor dinamis yang mempengaruhi arus lalu lintas. Mereka juga menyatakan telah memperhitungkan kondisi infrastruktur, aturan berlalu lintas dan lingkungan kota tersebut.

Berikut daftar kota termacet di Indonesia tahun 2024 versi Tomtom:

1. Bandung
Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 32 menit 37 detik
Tingkat kemacetan: 48%

2. Medan
Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 32 menit 3 detik
Tingkat kemacetan: 40%

3. Palembang
Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 27 menit 55 detik
Tingkat kemacetan: 41%

4. Surabaya
Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 26 menit 59 detik
Tingkat kemacetan: 31%

5. Jakarta
Rata-rata waktu tempuh per 10 km: 25 menit 31 detik
Tingkat kemacetan: 43%

Daftar 20 kota termacet di dunia 2024 versi Tomtom:

1. Barranquilla (Colombia)
2. Kolkata (India)
3. Bengaluru (India)
4. Pune (India)
5. London (Inggris)
6. Kyoto (Japan)
7. Lima (Peru)
8. Davao City (Filipina)
9. Trujillo (Peru)
10. Dublin (Irlandia)
11. Kumamoto (Jepang)
12. Bandung (Indonesia)
13. Tainan (Taiwan)
14. Manila (Filipina)
15. Medan (Indonesia)
16. Arequpa (Peru)
17. Mexico City (Meksiko)
18. Hyderabad (India)
19. Fukuoka (Jepang)
20. Cartagena (Colombia).

Tonton juga Video: Menembus Kemacetan Jakarta Jelang Long Weekend

(haf/haf)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |