Big Stories
Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
25 December 2025 09:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini tidak berjalan mulus. Greenback menghadapi tekanan kuat seiring tren pelemahan indeks dolar AS (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia.
Berdasarkan data Refinitiv, indeks dolar AS pada awal tahun masih berada di level 108,526. Namun seiring berjalannya waktu, DXY terus tertekan hingga pada perdagangan Rabu (24/12/2025) sempat menyentuh level 97,749.
Secara kumulatif, DXY tercatat melemah 9,93% sepanjang tahun ini. Penurunan tersebut menjadi yang terdalam secara tahunan sejak 2003, atau lebih dari dua dekade terakhir, ketika pada tahun tersebut indeks dolar AS anjlok hingga 14,6% dalam setahun.
Pelemahan dolar AS ini terjadi seiring meningkatnya keyakinan investor bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga lebih lanjut ke depan.
Meski data ekonomi Amerika Serikat, termasuk pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), tercatat solid, hal tersebut belum mampu mengubah ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan suku bunga. Investor masih memperkirakan adanya sekitar dua kali pemangkasan suku bunga lanjutan.
Pelemahan dolar AS di pasar global tercermin dari pergerakannya terhadap mata uang negara-negara dengan ekonomi besar dunia. Sepanjang tahun berjalan, greenback tercatat melemah dan kalah bersaing melawan sejumlah mata uang, baik dari Eropa maupun Asia.
Dolar Keok dari Swiss Franc
Melansir data Refinitiv, dolar AS mencatat pelemahan paling dalam terhadap Swiss franc sepanjang tahun ini. Pada awal tahun, nilai tukar berada di level CHF 0,9072/US$, namun hingga perdagangan Rabu (24/12/2025) bergerak ke posisi CHF 0,7868/US$.
Secara kumulatif, dolar AS tercatat melemah 13,27% terhadap franc Swiss.
Dolar Kalah dari Euro
Tekanan juga datang dari mata uang kawasan Eropa. Sepanjang tahun berjalan, dolar AS tertekan terhadap euro. Nilai tukar bergerak dari EUR 0,9657/US$ di awal tahun menjadi EUR 0,8475/US$ pada akhir periode, atau setara dengan pelemahan sebesar 12,24% secara tahunan bagi greenback.
Dolar Tertekan oleh Yen Jepang
Meski pergerakannya relatif lebih terbatas, dolar AS tetap mencatat pelemahan terhadap yen Jepang. Nilai tukar JPY 157,18/US$ di awal tahun bergeser ke JPY 155,74/US% yang mencerminkan pelemahan dolar AS sebesar 0,92% secara kumulatif.
Dolar Kalah dari Yuan China
Dari Asia, yuan China juga mencatat kinerja lebih kuat dibanding dolar AS. Nilai tukar bergerak dari CNY 7,2996/US$ pada awal tahun menjadi CNY 7,0131/US$ di akhir periode perdagangan, yang berarti dolar AS melemah sekitar 3,92% sepanjang 2025.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)


















































