Data dari AS Ini Bikin Nilai Tukar Rupiah Naik ke Rp 16.285

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai data lowongan kerja AS menunjukkan angka di atas ekspektasi.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (3/6/2025) dibuka pada posisi Rp16.285/US$ atau melemah 0,03% dan tak sampai empat menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali terdepresiasi 0,12% ke angka Rp16.300/US$.

Indeks dolar AS (DXY) turun 0,11% pukul 08:53 WIB ke angka 99,12. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (3/6/2025) yang sebesar 99,23.

Data dari AS yang dirilis kemarin akan memberikan tekanan bagi mata uang Garuda hari ini.

Jumlah lowongan pekerjaan pada hari kerja terakhir bulan April tercatat sebesar 7,39 juta, menurut laporan Survei Lowongan Kerja dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada hari Selasa. Angka ini naik dari 7,2 juta pada bulan Maret dan melebihi ekspektasi pasar yang berada di angka 7,1 juta.

"Selama bulan tersebut, jumlah perekrutan dan total pemisahan tenaga kerja tidak banyak berubah, masing-masing sebesar 5,6 juta dan 5,3 juta. Dalam kategori pemisahan, pengunduran diri (3,2 juta) dan pemutusan hubungan kerja serta pemberhentian (1,8 juta) juga tidak mengalami perubahan signifikan," ungkap BLS dalam siaran persnya.

DXY yang cenderung menguat pada penutupan perdagangan sebelumnya dapat memberikan tekanan bagi rupiah itu sendiri.

Selain itu, Presiden AS, Donald J. Trump menandatangani dekrit untuk menaikkan tarif menjadi 50% atas baja dan aluminium. Kebijakan ini diperkirakan akan menimbulkan ketidakpastian global hingga memicu perang tarif berikutnya. Indonesia pun bisa terkena imbas negatif dari ketidakpastian ini.

Dikutip dari laman resmi White house.gov, Presiden Trump mengambil langkah untuk melindungi industri baja dan aluminium yang krusial bagi Amerika, yang telah dirugikan oleh praktik perdagangan yang tidak adil dan kelebihan kapasitas global.

Presiden Trump menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25% menjadi 50%, dengan tarif baru tersebut akan berlaku mulai 4 Juni 2025.

Sentimen ini dapat memberikan kekhawatiran secara global.

CNBC INDONESIA RESEARCH


(rev/rev)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Menguat, Dolar AS Jatuh ke Level Rp 16.200-an

Next Article Rupiah Ditutup Melemah, Dolar Naik ke Rp16.190

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |