Jakarta, CNBC Indonesia - Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua jenis kelainan bawaan. PJB terjadi karena adanya kelainan struktur jantung yang terjadi pada saat masa kehamilan.
dr. Shirley F. Lasmono, M.Ked.Klin., Sp.A., Subsp. Kardio. (K) dari Mayapada Hospital Surabaya (MHSB) mengatakan PJB terjadi akibat gangguan pada proses pembentukan dan perkembangan jantung janin pada usia kehamilan 6 minggu.
Penyebab terjadinya kelainan struktur jantung selama proses pembentukan organ jantung pada janin bisa terjadi karena kelainan faktor genetik pada bayi.
"Nah kenapa bisa terjadi kelainan itu bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti mulai adanya kelainan genetik pada bayi tersebut. Atau ibu dari bayi tersebut menderita penyakit tertentu yang menyebabkan gangguan di proses organogenesis, konsumsi obat-obatan, atau minuman keras sampai ibu perokok pasif atau aktif," kata dr. Shirley dalam Podcast akun Youtube Mayapada Hospital, Selasa (4/11/2025).
Tidak semua kelainan jantung bawaan bisa terlihat sejak bayi lahir. Beberapa tampak sehat, namun memiliki gangguan pada jantung akibat kelainan genetik atau perkembangan janin yang tidak sempurna.
"Anaknya biru disertai sesak, mudah ngos-ngosan, minum susu tidak bisa banyak dan punya riwayat prematur. Hal itu perlu dicurigai apakah anak tersebut punya penyakit jantung bawaan atau tidak," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak semua penyakit jantung memiliki gejala yang spesifik. Namun ada beberapa tanda yang bisa dicurigai seperti warna kebiruan, bibir atau kuku yang kehitaman, kelelahan dan kesulitan bernapas, terutama ketika disusui, berat badan rendah, pertumbuhan melambat, pembengkakan di tungkai, perut, atau area sekitar mata.
Beberapa efek keterlambatan diagnosis pada kelainan jantungnya ringan dan tidak bergejala mungkin tidak ada efek apapun tapi saat tua baru terasa. Namun, jika kelainan ada lubang pada jantung yang cukup besar maka bisa menurunkan metabolisme pada tubuh.
Shirley menekankan pentingnya deteksi dini kelainan jantung bawaan agar penanganan dapat dilakukan sejak awal. Skrining jantung bisa dilakukan melalui pemeriksaan ekokardiografi seperti USG bila anak mengalami kelahiran prematur.
"Skirining bisa dilakukan setelah anak lahir 24 jam atau 3 bulan tergantung dari gejala bayi tersebut," paparnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi: Bau Kotoran di Telinga Bisa Jadi Tanda Awal Parkinson















































