China Kalah! Erdogan Paling Rajin Beli Emas, Puluhan Ton Diborong

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas masih mampu berkilau di sepanjang tahun ini. Sentimen global terutama dari ancaman tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mendorong kekhawatiran perlambatan ekonomi, semakin mendorong tingginya minat terhadap safe haven.

Tercatat di sepanjang tahun 2025, harga emas dunia telah melesat 27% di level US$3.334,79 hingga perdagangan intraday hari ini Selasa (8/7/2025).

Harga emas bulan ini diperkirakan akan melaju kencang usai Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk barang-barang dari Jepang dan Korea Selatan mulai 1 Agustus, yang mendorong minat terhadap aset safe haven, meskipun dolar AS yang kuat terus menambah tekanan pada logam kuning tersebut.

Berdasarkan data World Gold Council terbaru yang rilis pada bulan ini, beberapa bank sentral dunia telah melakukan pembelian emas pada Mei 2025.

Dari data di atas, bank sentral Turki membeli paling banyak mencapai 13,8 ton. Kemudian di susul oleh Kazakhstan sebesar 7,4 ton, dan urutan ketiga Polandia dengan menambah 6,2 ton. Terpantau China hanya membeli sebanyak 1,9 ton, dan tidak nampak India melakukan penambahan emas pada periode tersebut.
Turki yang saat ini dipimpin Presiden Recep Tayyib Erdogan memang rajin membeli emas tahun ini. Cadangan emas mereka bahkan masuk 11 besar dunia.

Sementara itu, bank sentral Singapura melakukan aksi penjualan terbesar pada periode Mei 2025 mencapai 5,4 ton.

Adapun, berdasarkan data World Gold Council yang dirilis pada bulan Juli 2025, terpantau Amerika Serikat (AS) masih menjadi bank sentral yang memiliki cadangan emas terbanyak sejumlah 8.133,5 ton. Sementara China berada di posisi ke tujuh dengan cadangan emas sebanyak 2.296,4 ton. Dan India berada di urutan ke sembilan dengan cadangan emas sejumlah 879,6 ton.

Sementara itu Indonesia berada di urutan ke-46 dengan cadangan emas sebanyak 78,6 ton.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |