Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) alias BJB akan membatalkan pengangkatan tiga pengurus pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar 1 Desember 2025 mendatang. Dalam pengumuman resminya, bank pembangunan daerah (BPD) itu menyampaikan akan membatalkan pengangkatan Komisaris Utama, Komisaris Independen, dan Direktur Kepatuhan.
"Mata Acara merupakan tindaklanjut dari surat Otoritas Jasa Keuangan ("OJK")Nomor SR-294/PB.02/2025, SR-356/PB.02/2025 dan S-338/KO.12/2025," kata BJB dalam pengumumannya, dikutip Senin (10/11/2025).
Sebelumnya, para pemegang saham BJB telah mengangkat Wowiek Prasantyo sebagai komisaris utama independen, Helmy Yahya sebagai komisaris independen, dan Joko Hartono Kalisman sebagai direktur kepatuhan dalam RUPSLB yang digelar 16 April 2025 lalu.
Usai pengangkatan tersebut, ketiganya harus menjalani fit and proper test alias penilaian kemampuan dan kepatutan (PKK) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika lulus, maka mereka akan efektif mengemban jabatan yang diberikan .
Seperti diketahui, Wowiek Prasantyo alias Mardigu yang dijuluki dengan nama "Bossman Sontoloyo" sejatinya sudah beberapa kali mencuri perhatian netizen lantaran narasinya soal geopilitik dunia dan teori konspirasi. Tak cuman itu, Mardigu merupakan seorang pengusaha kakap yang telah berlalu lalang di dunia bisnis Indonesia.
Namun, dirinya pernah "kena semprit" OJK. Perusahaannya, PT Santara Daya Inspiratama (Santara) dilarang melakukan penawaran efek dan diperiksa atas dugaan pelanggaran di bidang pasar modal pada 2022 lalu.
Fakta menarik lainnya, seorang yang pegiat Hipnoterapis ini jugasempat disoroti masyarakat karena memberi usulan kepada Bank Indonesia untuk menerbitkan Rupiah Digital atau e-Rupiah yang dianggap bisa menjadi solusi perekonomian Indonesia.
Selain itu, Mardigu mencetuskan cryptocurrency pertama di Indonesia yang di beri nama "Cyronium". Walaupun sempat mendapatkan peringatan keras dari Bank Indonesia dan OJK. Karena saat itu BI maupun OJK enggan memberikan izin untuk seluruh cryptocurrency di Indonesia dengan berbagai alasan.
Selain Mardigu, presenter kondang Helmy Yahya juga diangkat menjadi Komisaris Independen BJB.
Sementara itu, Joko Hartono Kalisman sudah lama berkarir di BJB, tercatat pernah menjadi pemimpin Divisi KPR & KKB, pemimpin Satuan Kerja Audit Internal BJB, dan pemimpin Divisi Kredit Konsumer BJB sejak 2024.
Belum lama ini, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memberikan tanggapan umum terkait fit and proper test kepada CNBC Indonesia. Ia mengatakan proses PKK akan berjalan fair, objektif, dan akuntabel.
Dian menyebut tujuan proses fit and proper itu jelas untuk menjaga integritas dan profesionalisme manajemen perbankan. Bank itu, kata dia, berusaha bukan hanya dengan uang pemegang saham. Sebagai lembaga intermediasi, bank lebih banyak berusaha dengan uang masyarakat.
"Oleh karena itu, siapapun yang memimpin harus memenuhi standard profesionalisme dan integritas yang tinggi, untuk dapat menjamin keamanan uang masyarakat yang dikelolanya, dan meningkatkan kontribusi perbankan secara signifikan dalam pembiayaan ekonomi nasional," ujar Dian kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/5/2025) lalu.
(ayh/ayh)

















































