Jakarta, CNBC Indonesia - Beragam platform keuangan digital terus bermunculan di tengah kemajuan teknologi. Platform tersebut terbukti mampu memudahkan masyarakat dalam melakukan berbagai transaksi keuangan, termasuk untuk menabung dan berinvestasi.
Hal ini membuktikan bahwa Inovasi digital di sektor keuangan sukses membuat transaksi semakin efektif dan efisien. Tidak heran jika saat ini banyak tempat belanja, baik modern maupun tradisional, sudah mengadopsi sistem pembayaran secara digital.
Kendati begitu, kemudahan yang ditawarkan teknologi keuangan digital juga bisa membuat pengeluaran seseorang menjadi boros.Oleh karena itu, penting bagi setiap orang memahami bagaimana mengatur keuangan dengan baik. Hal ini bukan lagi pilihan, melainkan harus dijadikan sebagai kebutuhan.
Berbekal strategi yang tepat, disiplin, dan pemanfaatan fitur perbankan modern, setiap orang dapat menjaga stabilitas finansial sekaligus mencapai tujuan-tujuan keuangan di masa mendatang.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat pembayaran digital pada 2024 mencapai 34,5 miliar transaksi atau tumbuh 36,1% secara tahunan (year on year/yoy). Secara spesifik, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang tumbuh 186% yoy menjadi 689,07 juta transaksi.
Di samping pemahaman strategi finansial yang mumpuni, para pengguna platform keuangan digital juga perlu waspada terhadap ancaman kejahatan siber. Untuk itu, pemahaman atau literasi keuangan perlu ditingkatkan demi terhindar dari kejahatan tersebut.
Pada dasarnya, literasi keuangan berperan besar dalam menghindarkan masyarakat dari berbagai praktik kecurangan atau penipuan di bidang finansial. Saat ini, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 memperlihatkan adanya kenaikan indeks literasi keuangan mencapai 66,46% dan indeks inklusi keuangan 80,51%.
Hasil SNLIK 2025 yang diumumkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) ini lebih tinggi dibandingkan SNLIK 2024 yang mana indeks literasi keuangan ada di level 65,43% dan indeks inklusi keuangan 75,02%.
Untuk membahas lebih jauh mengenai manajemen keuangan di era digital, CNBC Indonesia menggelar Financial Forum dengan tema "Cerdas Finansial di Era Digital" pada 9 Desember 2025, pukul 13.30 WIB. Acara ini akan dipandu oleh News Anchor CNBC Indonesia, Syarifah Rahma dan Shania Alatas serta diisi oleh Financial Expert CNBC Indonesia, Ayyi Achmad Hidayah.
Adapun acara yang didukung oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini dapat disaksikan melalui cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV. Jadi, pantau terus cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV untuk update informasi seputar ekonomi dan bisnis.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]


















































