Jakarta, CNBC Indonesia - Para anggota parlemen alias DPR AS menuntut JPMorgan Chase dan Bank of America merilis dokumen terkait peran mereka dalam penawaran umum perdana (IPO) raksasa baterai Tiongkok.
Mengutip The Wall Street Journal, sebuah komite kongres yang berfokus pada ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan oleh Tiongkok memanggil para CEO pada hari Rabu setelah bank-bank tersebut bekerja sama dalam pencatatan saham Contemporary Amperex Technology (CATL) di Hong Kong, yang memasok baterai untuk produsen kendaraan listrik global seperti Tesla. Komite tersebut, yang dikenal sebagai Komite Khusus Dewan Perwakilan Rakyat untuk Partai Komunis Tiongkok, pada bulan April mendesak JPMorgan dan Bank of America untuk menarik diri dari peran mereka dalam pencatatan saham CATL.
CATL telah ditambahkan ke dalam daftar perusahaan yang diidentifikasi oleh Departemen Pertahanan sebagai perusahaan militer, dan komite tersebut memperingatkan bahwa berpartisipasi dalam IPO tersebut akan membuat bank-bank tersebut menghadapi "risiko regulasi, keuangan, dan reputasi yang serius."
Namun, JPMorgan dan Bank of America melanjutkan dengan membantu menjamin IPO CATL, yang berhasil mengumpulkan dana sebesar US$5,2 miliar pada bulan Mei, menjadikannya pencatatan terbesar tahun ini.
Menurut surat yang dilihat The Wall Street Journal, pemanggilan para CEO pada hari Rabu merupakan bagian dari investigasi komite terhadap implikasi kebijakan dan regulasi dari bank-bank AS yang menjamin perusahaan militer Tiongkok.
"Peran CATL sebagai pemimpin industri dalam manufaktur baterai-sektor yang secara eksplisit ditargetkan oleh kebijakan fusi militer-sipil yang digerakkan oleh negara Tiongkok-menimbulkan risiko yang signifikan bagi investor AS dan keamanan nasional," kata Anggota DPR AS John Moolenaar, ketua komite, dalam panggilan pengadilan tersebut, dikutip dari The Wall Street Journal, Kamis (24/7/2025).
Dalam panggilan pengadilannya, komite mengatakan bahwa bank-bank tersebut gagal memberikan informasi yang sebelumnya diminta terkait IPO.
CEO JPMorgan, Jamie Dimon, membela penjaminan emisi atas pencatatan CATL dalam sebuah wawancara akhir Mei di Bloomberg TV.
"Kami dan bank investasi lainnya telah melakukan banyak uji tuntas terkait semua masalah yang diajukan orang," ujarnya di Global China Summit bank tersebut di Shanghai.
"Jika kami pikir itu salah, kami tidak akan melakukannya."
Sementara itu, seorang juru bicara Bank of America pada hari Rabu mengatakan bahwa bank tersebut akan terus berkomunikasi dengan komite.
Raksasa baterai tersebut mengatakan dalam prospektusnya bahwa mereka yakin pencantuman mereka dalam daftar Departemen Pertahanan adalah sebuah kesalahan dan bahwa mereka "sedang berkomunikasi dengan Departemen Pertahanan untuk mengatasi kesalahan pencatatan tersebut."
"Hal ini tidak membatasi kami untuk menjalankan bisnis dengan entitas selain sejumlah kecil otoritas pemerintah AS, sehingga diperkirakan tidak akan berdampak negatif yang substansial terhadap bisnis kami," demikian bunyi prospektus tersebut.
Per Rabu, saham CATL yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong telah naik 65% dari harga IPO-nya.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Untung Rugi Beli Saham IPO, Investor Ritel Wajib Tahu!