AS Siap-Siap Lakukan Invasi, 3 Bomber Nuklir Mendekat ke Negara Ini

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga pesawat pembom strategis raksasa Amerika Serikat, B-52H Stratofortress, terpantau melintasi wilayah udara selatan Karibia mendekati perbatasan udara Venezuela, di tengah ketegangan dan potensi perang Washington dan Caracas.

Dilansir Newsweek, Kamis (16/10/2025), pesawat dengan kode panggilan BUNNY01, BUNNY02, dan BUNNY03 itu terdeteksi melakukan misi jarak jauh dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisiana, dalam operasi yang tampaknya diarahkan terhadap pemerintahan Presiden Venezuela Nicolás Maduro.

Langkah ini terjadi tak lama setelah pemerintahan Donald Trump meningkatkan aktivitas militer di kawasan tersebut, termasuk serangkaian serangan udara terhadap kapal yang dituduh terkait jaringan perdagangan narkotika di lepas pantai Venezuela. Serangan-serangan itu menewaskan sejumlah orang dan memicu kecaman keras dari Caracas, yang menuding AS melakukan pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional.

Menurut data pelacakan penerbangan dari platform seperti Flightradar24, ketiga pesawat pembom tersebut aktif di wilayah udara selatan Karibia pada Selasa. Setidaknya dua di antaranya memasuki wilayah informasi penerbangan (FIR) Maiquetía, area udara yang berada di bawah kendali Venezuela untuk pengaturan lalu lintas udara sipil dan militer di sekitar ibu kota.

Polanya konsisten dengan misi Bomber Task Force Angkatan Udara AS, yang rutin dilakukan untuk menunjukkan kesiapsiagaan dan kehadiran strategis Amerika di berbagai kawasan dunia. Namun, pemerintah AS belum memberikan keterangan resmi mengenai tujuan atau durasi operasi tersebut.

Penerbangan bomber ini terjadi hanya sehari setelah Presiden Donald Trump mengumumkan serangan mematikan terhadap sebuah kapal di lepas pantai Venezuela, yang diklaim terkait jaringan perdagangan narkoba.

"Di bawah kewenangan saya sebagai Panglima Tertinggi, pagi ini Menteri Perang memerintahkan serangan kinetik mematikan terhadap kapal yang berafiliasi dengan Organisasi Teroris Tertentu (DTO) yang terlibat dalam perdagangan narkoba di wilayah tanggung jawab USSOUTHCOM - tepat di lepas pantai Venezuela," tulis Trump di platform Truth Social.

Serangan terbaru itu menjadi yang kelima sejak awal September, dengan total korban tewas mencapai 27 orang. Meskipun Gedung Putih menyatakan kapal tersebut terkait jaringan perdagangan narkoba, hingga kini belum ada bukti publik yang disampaikan untuk mendukung klaim itu.

Sementara itu, pemerintah Venezuela dengan tegas mengecam tindakan militer AS tersebut. Presiden Nicolas Maduro menuduh Washington menggunakan dalih perang melawan narkoba untuk melegitimasi aksi agresi terhadap negaranya.

"Komunikasi dengan pemerintah AS sudah mereka hancurkan sendiri, dengan ancaman bom, kematian, dan pemerasan," kata Maduro dalam konferensi pers bulan lalu.

Caracas menyebut serangan-serangan itu melanggar hukum internasional dan prinsip kedaulatan negara, serta telah meminta intervensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menekan Amerika Serikat agar menghentikan operasi militernya di kawasan.

Merespons situasi tersebut, Maduro menyatakan Venezuela berada dalam kondisi "kesiapsiagaan maksimum", dengan mengerahkan 25.000 pasukan di sepanjang pantai Karibia dan perbatasan Kolombia, serta mengaktifkan jutaan anggota milisi nasional untuk mengantisipasi kemungkinan serangan.

Sementara itu, selain pengerahan bomber B-52H, Amerika Serikat juga meningkatkan kehadiran armada lautnya di Karibia. Kapal perusak seperti USS Jason Dunham dan USS Gravely, kapal penjelajah USS Lake Erie, serta kapal serbu amfibi USS Iwo Jima dilaporkan melakukan patroli di jalur maritim strategis dan mendukung operasi pengawasan udara.

Pesawat B-52H sendiri dikenal sebagai pembom jarak jauh yang mampu membawa senjata nuklir maupun konvensional. Dengan kemampuan pengisian bahan bakar di udara, pesawat ini dapat terbang berjam-jam tanpa henti di wilayah misi, menjadikannya simbol kekuatan militer AS yang paling mencolok.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Invasi AS Dimulai! Kapal Perang Mengepung, Presiden Ini Tak Gentar

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |