Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan rudal menyerang bursa efek Tel Aviv, Israel, tetapi di saat bersamaan indeks keseluruhan saham di negara konflik itu malah mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Merujuk data Refinitiv, pada perdagangan kemarin Kamis (19/6/2025) indeks saham Tel Aviv (TASE) naik 1,27% ke posisi 6.137. Penguatan ini menandai tren positif selama lima hari beruntun, bertepatan dengan dimulai-nya serangan rudal Israel ke Iran pada bulan ini.
Sebagai informasi, serangan rudal Iran ke Israel terjadi pada kemarin menghantam lokasi strategis di kota Tel Aviv dan Be'er Sheva, termasuk Bursa Efek Tel Aviv (TASE) menjadi sasaran.
Menurut Al Jazeera dan media regional lainnya, bursa saham Israel itu dilaporkan mengalami kerusakan besar seperti terlihat pada penampakan berikut.
Foto: Kondisi gedung Tel Aviv Stock Exchange usai terkena serangan udara Iran di Israel, Kamis (19/6/2025). (REUTERS/Ammar Awad)
Kondisi gedung Tel Aviv Stock Exchange usai terkena serangan udara Iran di Israel, Kamis (19/6/2025). (REUTERS/Ammar Awad)
Mengutip Money Control, walau pusat keuangan tersebut terkena serangan langsung, operasi perdagangan disebut tetap tidak terpengaruh.
Bursa Efek Tel Aviv (TASE) yang berdiri sejak 1953 adalah bursa efek utama Israel, yang berlokasi di Tel Aviv-Yafo.
Saat ini, bursa tersebut mencatat lebih dari 470 ekuitas, 900 seri obligasi korporasi, lebih dari 200 seri obligasi pemerintah, dan 1.200 reksa dana. Pasar ini memiliki total kapitalisasi sekitar US$216 miliar dalam bentuk ekuitas dan US$196 miliar dalam bentuk obligasi.
Indeks utama TASE meliputi:
--TA‑35: Tolok ukur utama yang terdiri dari 35 perusahaan publik terbesar di Israel.
--TA‑125: Indeks yang lebih luas yang mencakup 125 perusahaan teratas yang terdaftar.
--Indeks lain yang menarik meliputi TA‑90, TA SME‑60, dan indeks khusus sektor seperti TA‑BlueTech, yang melacak saham teknologi dan bioteknologi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)