Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa tengkulak menjadi pihak yang paling diuntungkan dari produksi beras petani. Tengkulak atau disebut Amran sebagai middle man itu berperan sebagai jalur distribusi.
"(Produksi) 21 miliar (kilogram beras) dikali (selisih harga) Rp 2 ribu, (mendapat) Rp 42 triliun. (Itu) yang didapatkan dari middlemen," kata Amran saat konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, dikutip Rabu (4/6/2025).
Hal itu menjadi ironi ketika di sisi lain pendapatan petani jauh di bawah itu, bahkan jauh dari sejahtera. Padahal petani yang menjadi garda terdepan dalam produksi beras Indonesia.
"Jangan mempermainkan, kita setengah mati ini berproduksi, kita setengah mati bantu petani. Tahu nggak uangnya petani? Petani mendapatkan per bulan satu keluarga itu hanya Rp 1 juta, Rp 1,5 juta per bulan," sebut Amran.
Ia pun geram dengan kenyataan tersebut, apalagi produksi petani kian tinggi belakangan, dan mencapai puncaknya dengan angka 4 juta ton beras.
"Kerja banting tulang di lapangan selama 3 bulan 4 bulan bekerja keras, terus dipermainkan," ujar Amran.
Di sisi lain, meski stok melimpah namun harga beras saat ini justru tengah naik. Amran menunjuk pihak yang ditengarai menimbulkan kecurigaan, yakni pasar beras Cipinang. Dari data yang tersedia, pada 28 Mei 2025 lalu nampak beras yang keluar mencapai 11.410 ribu, padahal di bulan itu rata-rata beras yang keluar hanya sekitar 2.000 ton per hari.
"Satgas (Pangan) sudah turun. Alasannya (Pasar Beras Cipinang) katanya, oh salah hitung. Apa? Koreksi? macem-macem alasannya, baru statement. Kejar juga yang statement di sana," ujar Amran.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi
Next Article Mentan Amran Bangga Bukan Main, Serapan Beras Sebulan Capai Rekor