Amerika Mau Rampas dari China, Ini Harta Karun TikTok Paling Berharga

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat rela menghabiskan miliaran dolar dan membuat undang-undang khusus demi merampas TikTok dari China. Hal yang membuat TikTok berharga sampai melibatkan presiden kedua negara, adalah algoritma "sakti"-nya.

Sengketa soal kepemilikan TikTok memasuki babak baru setelah ByteDance, perusahaan China pemilik TikTok, menandatangani kesepakatan untuk mendirikan perusahaan patungan sebagai pengendali baru bisnis TikTok di Amerika Serikat. Entitas itu didirikan ByteDance bersama beberapa investor baru, termasuk Oracle, perusahaan milik orang dekat Presiden AS Donald Trump, Larry Ellison.

Namun, kesepakatan tersebut menyisakan pertanyaan baru soal algoritma TikTok. Sampai saat ini, ByteDance belum merilis pernyataan soal penyerahan algoritma TikTok ke pihak AS.

Reuters menyatakan bahwa algoritma adalah "harta" paling berharga TikTok. Algoritma tersebut adalah kunci kesuksesan TikTok mengungguli perusahaan raksasa Amerika Serikat seperti Instagram, Facebook, dan YouTube.

Saking berharganya, ByteDance pernah menyatakan bahwa mereka memilih menutup total TikTok di AS dibanding harus menyerahkan algoritma TikTok ke perusahaan lain. Namun pada September, Reuters melaporkan bahwa ByteDance akhirnya rela menyerahkan kendali atas data, konten, dan algoritma TikTok ke perusahaan baru, selama ByteDance tetap memiliki saham di perusahaan tersebut.

Rush Doshi, eks pejabat di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden menyatakan status algoritma TikTok belum jelas. Algoritma tersebut bisa ditransfer ke perusahaan AS, disewa dalam bentuk lisensi, atau tetapi dikuasai oleh China.

Pada September lalu, Reuters melaporkan bahwa perusahaan patungan bakal mengelola data milik pengguna AS dan algoritmanya. Divisi terpisah yang sepenuhnya dimiliki oleh ByteDance akan mengendalikan sumber pendapatan TikTok, termasuk ecommerce dan iklan.

Pemerintah China belum mengeluarkan pernyataan soal kesepakatan tersebut. Kesepakatan TikTok dharus mendapatkan restu Presiden Xi Jinping karena aturan yang mewajibkan seluruh ekspor kode sumber dan algoritma dari China ke luar negeri mendapatkan izin pemerintah.

Analis menyatakan algoritma beserta format video pendek adalah alasan TikTok menjadi platform terpopuler saat ini.

TikTok menunjukkan bahwa algoritma yang dibangun berdasarkan ketertarikan pengguna, jauh lebih ampuh dibanding algoritma yang dibangun berdasarkan jaringan sosial yang dimiliki oleh Instagram atau Snapchat.

Pejabat TikTok menjelaskan bahwa algoritma TikTok didasari oleh "sinyal minat." Format video pendek membuat algoritma TikTok lebih dinamis sehingga bisa merekam minat pengguna yang berubah setiap waktu. Bahkan, algoritma TikTok bisa mengetahui minat penggunanya pada jam tertentu dalam sehari.

Format video pendek TikTok juga bertahan lama tanpa saingan karena Instagram baru merilis Reels pada 2020, diikuti oleh YouTube dengan Shorts pada 2021. Artinya, Google dan Meta juga jauh tertinggal dalam hal data pengguna.

TikTok juga menjadi platform pertama yang secara rutin mendorong konten di luar "minat" penggunanya. Penelitian menunjukkan bahwa hanya 30 persen hingga 50 persen konten TikTok yang ditawarkan ke pengguna berdasarkan minat mereka.

"Temuan ini mengindikasikan bahwa algoritma TikTok merekomendasikan video eksplorasi dalam jumlah yang banyak, dalam upaya untuk mendalami lebih jauh minat pengguna atau dalam upaya membuat pengguna lebih lama terpaku lewat rekomendasi video yang di luar ketertarikan mereka," kata peneliti penulis laporan TikTok and the Art of Personalization.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |