Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa proses negosiasi perjanjian dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terus berjalan.
Dia mengungkapkan pihaknya telah melakukan pertemuan online dengan perwakilan Kantor Perwakilan Dagang AS atau United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer terkait dengan pembahasan kesepakatan dagang antara AS dengan Indonesia.
Airlangga mengatakan pemerintah RI dan AS akan melanjutkan perundingan dalam waktu dekat. Dia akan mengirim tim ke Washington DC pada minggu depan.
"Harapannya sampai awal tahun ini apa yang sudah diperjanjikan oleh kedua pemimpin, yaitu Presiden Prabowo dan Presiden Trump, ini bisa dikurangkan di dalam draft agreement," katanya dalam perayaan HUT Asosiasi Emiten Indonesia di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, dikutip Senin (15/12/2025).
Menurut Airlangga, dia sudah melaporkan hasil rapat virtual ini kepada Presiden. Airlangga menuturkan perjanjian dagang RI dan AS merupakan contoh positif, karena Indonesia masuk ke dalam negara yang sepakat di awal sehingga Negeri Paman Sam mengapresiasi RI.
"Dan ini adalah satu hal yang sangat positif dan dalam Indonesia merupakan negara ketiga yang sudah sepakat dengan Amerika Serikat. Jadi Amerika mengapresiasi Indonesia," paparnya.
Kabar soal risiko ambruknya kesepakatan bermula dari pernyataan pejabat AS yang enggan disebutkan namanya. Indonesia dituding mundur dari sejumlah komitmen dalam perjanjian itu.
"Mereka mengingkari apa yang sudah kami sepakati pada bulan Juli," kata pejabat tersebut dilansir dari Reuters.
Dalam kesepakatan awal, Indonesia telah menyetujui penghapusan tarif untuk lebih dari 99 % barang asal AS dan menghapus seluruh hambatan non-tarif bagi perusahaan Amerika, sementara AS sepakat menurunkan tarif barang Indonesia dari 32 % menjadi 19 %.
Namun kini AS menilai Indonesia mundur dari beberapa komitmen binding, terutama terkait perdagangan digital serta hambatan non-tarif di sektor industri dan agrikultur.
Menteri Perdagangan Budi Santoso alias Busan sebelumnya membantah bahwa informasi tersebut tidaklah benar. Alih-alih melanggar sebagian isi perjanjian, ia menegaskan saat ini Indonesia masih dalam tahap negosiasi untuk beberapa komitmen.
"Nggak, semua masih proses negosiasi," jawab Busan minggu lalu, Rabu (9/12/2025).
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]


















































