Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini publik dihebohkan dengan fenomena hilangnya aliran air Sungai Batang Lalo di Jorong Gantiang, Nagari Singgalang, Kecamatan Sepuluh Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Badan Geologi Kementerian ESDM menjelaskan bahwa hilangnya air sungai terjadi karena aliran Batang Lalo masuk ke dalam rongga-rongga batugamping. Rongga inilah yang kemudian menjadi jalur masuk air sungai.
"Hilangnya air sungai itu akibat aliran Batang Lalo masuk ke dalam lubang/rongga batugamping dari formasi Batugamping Perem. Hal ini biasa terjadi pada daerah dengan sebaran batugamping," tulis Badan Geologi dikutip dari akun instagram resminya, Rabu (10/12/2025).
Adapun, air sungai yang hilang kemudian muncul di bagian hilir (mengarah ke Lubuak Mato Kuciang). Hal ini menunjukkan adanya jalur sungai bawah tanah pada daerah tersebut meskipun tidak berkembang dengan baik.
"Berdasarkan video yang beredar menunjukkan pada aliran Batang Lalo terdapat singkapan batugamping yang berkontak langsung dengan aluvial," tulis Badan Geologi.
Mengacu Peta Geologi Lembar Padang skala 1:250.000, wilayah tersebut termasuk dalam Formasi Batugamping Perem (Pl). Sementara pada peta yang lebih rinci dengan skala 1:50.000, kawasan itu masuk ke dalam Anggota Batugamping Formasi Kuantan (PCkl). Posisi batugamping berada tepat di bawah endapan aluvia.
Formasi Batugamping Perem sendiri terdiri dari batugamping pejal, berongga, warna putih hingga kelabu kemerahan, serta mengandung sisipan batubasak, filit, serpih, terkersikkan, dan kuarsit. Wilayah ini umumnya membentuk topografi kasar berpunggung tajam.
Batugamping pejal biasanya padat, keras, dan masif, namun pada beberapa tempat masih menunjukkan adanya rongga-rongga. Pada rongga ini lah bisa menjadi tempat masuknya air sungai (permukaan) ke dalam batugamping.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]


















































