Jakarta, CNBC Indonesia - Meta nampaknya gagal menghentikan banjir iklan penipuan membanjiri platform yang dimilikinya, Instagram dan Facebook. Raksasa teknologi itu malah mendapatkan keuntungan yang tak sedikit dari iklan-iklan berbahaya tersebut.
Laporan Reuters mengutip sejumlah dokumen yang tidak dilaporkan sebelumnya mengungkapkan Meta mengantongi pendapatan dari iklan-iklan penipuan. Dilaporkan jika perusahaan memperkirakan jumlahnya 10% pendapatan tahunan 2024 atau sekitar US$16 miliar (Rp 266,9 triliun) dikutip Senin (10/11/2025).
Berdasarkan dokumen Desember 2024, Meta menampilkan hingga 15 miliar iklan penipuan dengan kategori berisiko tinggi saat itu setiap harinya. Dokumen lain pada akhir tahun yang sama juga mengungkapkan pendapatan tahunan perusahaan mencapai US$7 miliar dari kategori ini.
Laporan itu juga mengungkapkan sebagian besar iklan memang sudah terdeteksi mencurigakan oleh sistem. Namun tak ada pemblokiran Meta memilih membebankan biaya iklan lebih tinggi dengan tujuan mencegah iklan mencurigakan itu.
Sistem personalisasi Meta jadi sorotan pula dalam laporan itu, sebab pengguna yang mengklik iklan akan melihat lebih banyak iklan lainnya dalam akunnya. Sebagai informasi, sistem digunakan untuk menayangkan iklan berdasarkan minat pengguna.
Juru bicara Meta Andy Stone telah angkat bicara terkait laporan Reuters. Menurutnya, estimasi pendapatan iklan penipuan merupakan perkiraan kasar dan terlalu inklusif.
Angka yang keluar itu disebut Stone lebih rendah, karena juga memasukkan pendapatan dari iklan yang sah. Namun dia menolak memberikan angka estimasi terbaru.
Stone memastikan Meta terus memerangi penipuan dan spoofing. Dalam laporannya, 134 juta lebih konten iklan penipuan juga telah dihapus Meta sepanjang tahun ini.
"Kami secara agresif memerangi penipuan dan spoofing, karena orang-orang dalam platform tidak ingin dengan konten ini, pengiklan sah dan kami tak menginginkannya," jelasnya.
"Selama 18 bulan terakhir, kami mengurangi laporan pengguna soal iklan penipuan sebanyak 58%, pada 2025, kami menghapus lebih dari 134 juta konten iklan penipuan," dia menambahkan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Alexandr Wang Tentukan Nasib Instagram-Facebook, Sang Bocah Ajaib
















































