Yusril Sebut Pemindahan Napi WNI ke RI Butuh Waktu dan Kehati-hatian

8 hours ago 1

Jakarta -

Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Permasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengungkapkan rencana pemerintah memulangkan ribuan WNI yang menjadi narapidana di luar negeri. Yusril mengatakan sebelum memulangkan ribuan napi WNI tersebut, harus dilakukan koordinasi serta kesiapan lembaga pemasyarakatan (Lapas).

"Jadi ini juga kesiapan kita sendiri (untuk mengembalikan napi WNI). Seperti yang diketahui, membutuhkan suatu koordinasi yang lebih mendalam antara internal kita. Karena sekarang pun lembaga masyarakat kita penuh sesak," terang Yusril kepada wartawan di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (9/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusril menyebut saat ini dari data miliknya, ada sebanyak 5.800 WNI yang mendekam di beberapa penjara Malaysia. Jika ribuan napi tersebut dipulangkan, maka pemerintah harus lebih dulu menyiapkan lapas yang akan ditempati.

"Kalau sekarang tiba-tiba kita pindahkan lebih 5.000 warga binaan Indonesia, kita, dari Malaysia ke sini, itu akan menimbulkan persoalan internal yang harus kita siapkan terlebih dahulu. Karena jumlahnya begitu besar, ya kita juga perlu persiapan-persiapan untuk memindahkannya," tutur Yusril.

Dia lantas mencontohkan, pemindahan akan disesuaikan dengan daerah asal para napi. Sehingga, menurutnya, perlu adanya penyesuaian ketersediaan lapas di masing-masing daerah.

"Kalau misalnya orang itu ditahan di Alor Setar misalnya, negara bagian tengah Malaysia, orang Timur misalnya, NTT. Untuk apa dipindahkan ke Batam? Mesti cari tempat yang sedia menampungnya di NTT, supaya dekat dari keluarganya. Begitu misalnya kita harus pindahkan dari Kuala Lumpur ke Makassar," papar Yusril.

Dia pun menjelaskan memang dibutuhkan waktu untuk proses pemulangan ribuan napi WNI dari luar negeri ke tanah air. Dia mengaku tidak ingin timbul kecemburuan akibat pemulangan napi yang tak menyeluruh.

"Itu memang perlu waktu kita mempelajarinya. Karena 5.000 lebih jumlahnya. Kalau dipindahkan 100, yang lain teriak. Jadi kami mesti berhati-hati," imbuhnya.

(dek/dek)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |