Survei Membuktikan Separuh Warga Eropa Anggap Trump Musuh Benua

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Separuh warga Eropa memandang Donald Trump sebagai musuh. Hal ini terungkap dalam survei terbaru yang dilakukan di sembilan negara oleh lembaga riset Cluster17 untuk platform urusan Eropa Le Grand Continent.

Survei ini menemukan rata-rata 48% responden memandang Trump sebagai musuh, dengan persentase tertinggi di Belgia (62%) dan Prancis (57%), serta terendah di Kroasia (37%) dan Polandia (19%).

Persepsi tersebut meningkat dibandingkan Desember 2024, dengan semakin banyak responden yang menempatkan Trump sebagai ancaman langsung.

"Di seluruh benua, Trumpisme jelas dianggap sebagai kekuatan yang bermusuhan," kata Jean-Yves Dormagen, profesor ilmu politik dan pendiri Cluster17, seperti dikutip The Guardian, Kamis (4/12/2025).

Meski begitu, warga Eropa tetap memandang hubungan dengan Amerika Serikat sebagai kepentingan strategis. Ketika ditanya bagaimana posisi Uni Eropa terhadap pemerintahan AS, 48% responden memilih pendekatan kompromi.

Jajak pendapat ini juga menegaskan meningkatnya kecemasan publik terhadap risiko perang dengan Rusia serta melemahnya keyakinan pada kemampuan pertahanan nasional.

"Eropa tidak hanya menghadapi risiko yang semakin besar, tetapi juga sedang mengalami transformasi lingkungan historis, geopolitik, dan politiknya. Survei ini menunjukkan Eropa yang cemas dan sangat menyadari kerentanannya," ujar Dormagen, mengatakan Eropa tengah berada pada periode ketidakpastian strategis.

Kekhawatiran terhadap Rusia juga meningkat. Sebanyak 51% menyatakan risiko perang terbuka dengan Rusia dalam beberapa tahun ke depan "tinggi", sementara 18% menyebutnya "sangat tinggi". Dormagen menilai perubahan ini signifikan.

"Hasil seperti ini tidak terpikirkan beberapa tahun lalu. Ini menandakan pergeseran opini Eropa menuju rezim geopolitik baru," katanya.

Kecemasan tertinggi berasal dari Polandia, di mana 77% responden menilai ancaman perang tinggi, disusul Prancis (54%) dan Jerman (51%). Negara-negara di Eropa Selatan lebih tenang, seperti Portugal (39%) dan Italia (34%).

Rasa tidak percaya terhadap kemampuan militer nasional juga mencolok. Sebanyak 69% responden merasa negara mereka tidak siap menghadapi agresi Rusia. Prancis menjadi yang paling percaya diri, meski tetap minoritas (44%). Di Polandia, 58% mengaku tidak yakin negaranya mampu bertahan.

"Kita memasuki era bahaya sambil merasakan kelemahan nasional yang terus-menerus," ujar Dormagen.

Ancaman teknologi dan digital menjadi kekhawatiran terbesar (28%), diikuti isu militer (25%). Permintaan akan perlindungan dari Uni Eropa tinggi, dengan 69% responden berharap UE mengambil peran yang lebih protektif.

Dukungan terhadap keanggotaan Uni Eropa juga kuat. Sebanyak 74% responden ingin tetap berada di blok tersebut, dengan Portugal (90%) dan Spanyol (89%) menjadi yang paling pro-UE. Bahkan lima tahun setelah Brexit, mayoritas (63%) menilai keputusan Inggris meninggalkan UE sebagai langkah yang merugikan London.

(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |