Siaga Perang! Drone Misterius Bobol NATO, Eropa Titahkan Tembak Jatuh

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Drone misterius "membobol" negara-negara NATO beberapa hari terakhir. Hal ini menyebabkan sejumlah negara NATO itu menutup bandara setempat.

Kemarin, misalnya, Denmark juga menutup lalu lintas udara di Pangkalan Militer dan Bandara Aalborg. Hal ini setelah drone tak dikenal terlihat melayang di dekat landasan pacu, Rabu.

Polisi Jutlandia Utara mengatakan lebih dari satu drone terlihat berputar-putar di Aalborg dengan lampu menyala sekitar pukul 21.44 waktu setempat. Pihak berwenang kemudian melaporkan bahwa drone juga terlihat di dekat bandara di Esbjerg, Sonderborg, dan Skrydstrup, pangkalan bagi armada F-16 Denmark dan jet F-35 yang baru tiba.

Meskipun telah dipantau selama berjam-jam, dan dibantu oleh angkatan bersenjata Denmark, pesawat tak berawak yang diduga itu tetap tak teridentifikasi. Para pejabat tidak dapat menjelaskan jenis drone tersebut, siapa yang meluncurkannya, atau mengapa.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apa tujuan drone-drone itu dan siapa aktor di baliknya," kata seorang pejabat polisi kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa mereka akan mencoba menjatuhkannya "jika memungkinkan" namun akhirnya, "drone-drone itu menghilang tanpa dicegat", dikutip AFP, Kamis (25/9/2025).

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah Bandara Kopenhagen, bandara tersibuk di kawasan Nordik, terpaksa menghentikan penerbangan selama empat jam karena penampakan serupa. Para pejabat menggambarkan gangguan itu sebagai serangan paling serius yang pernah terjadi terhadap infrastruktur Denmark, meskipun para penyelidik juga gagal menemukan atau mengidentifikasi pelakunya.

Bandara Oslo, Norwegia- negara NATO lain- juga sempat ditutup malam itu setelah dugaan penampakan drone, memicu spekulasi bahwa aktivitas yang tidak dapat dijelaskan itu mungkin merupakan bagian dari serangkaian insiden yang tidak terkait yang secara rutin dituduhkan kepada Moskow. Duta Besar Rusia di Kopenhagen menepis klaim tersebut sebagai "tidak berdasar".

Insiden di Denmark ini menyusul pemadaman besar akhir pekan lalu yang memengaruhi sistem check-in dan boarding elektronik di bandara negara NATO lain, bandara Heathrow London, Inggris, serta bandara di Berlin dan Brussels. Pihak berwenang Inggris menahan seorang tersangka atas apa yang digambarkan sebagai serangan ransomware, tetapi kemudian membebaskannya dengan jaminan bersyarat.

Tahun lalu, gelombang penampakan drone misterius menyebar di seluruh AS, di mana UAV berulang kali dilaporkan di New Jersey, New York, Pennsylvania, dan akhirnya di sebagian besar wilayah Timur Laut. Meskipun ada satuan tugas gabungan federal-negara bagian dan spekulasi tentang segala hal mulai dari kartel hingga pengawasan asing, tidak ada operator musuh yang pernah diidentifikasi.

Drone Rusia?

Sementara itu Rusia dituding berada dibalik kejadian ini. Ini seiring pemberitaan pekan lalu yang mengklaim bahwa tiga jet MIG-31 Rusia melanggar wilayah udaranya.

Moskow membantah klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa pesawat-pesawat itu tidak menyimpang dari jalur penerbangan rutin mereka. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin berargumen bahwa NATO tidak memiliki bukti.

Anggota NATO lainnya, Polandia, juga sempat menuduh Rusia mengirim setidaknya 19 drone ke wilayah udaranya, sebuah klaim yang dibantah Moskow sebagai tidak berdasar. Satu-satunya kerusakan akibat insiden tersebut diduga disebabkan oleh rudal yang ditembakkan oleh pesawat F-16 Polandia, yang menghantam sebuah bangunan tempat tinggal.

Rusia menuding insiden di Polandia merupakan provokasi yang direkayasa untuk melemahkan penyelesaian politik atas konflik Ukraina. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa tuduhan tersebut dilontarkan tanpa bukti sedikit pun.

"Klaim tersebut tidak pernah didukung oleh data yang dapat diandalkan atau argumen yang meyakinkan," ujarnya kepada wartawan.

Menanggapi drone-drone terbaru, Rusia, tetap dengan tegas menolak tuduhan tersebut. Wakil Duta Besar PBB Dmitry Polyansky menyebutnya sebagai "histeria Russophobia" yang dirancang untuk menekan Washington agar mengambil kebijakan yang lebih konfrontatif.

NATO Instruksikan Tembak Jatuh

Hal ini membuat negara-negara NATO memberi respons. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa opsi menembak jatuh pesawat Rusia yang memasuki wilayah udara NATO tidak dapat dikesampingkan, menyusul serangkaian dugaan pelanggaran bulan ini.

"Pendapat saya adalah kita harus mempertahankan setiap sentimeter persegi wilayah ini," ujar von der Leyen kepada CNN Internasional.

"Artinya, jika terjadi penyusupan di wilayah udara, setelah peringatan, setelah mendapatkan penjelasan yang sangat jelas, tentu saja opsi untuk menembak jatuh jet tempur yang menyusup ke wilayah udara kita tersedia."

Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menguraikan prosedur blok tersebut untuk menanggapi insiden semacam ini pada hari Selasa. Ia menyatakan bahwa keputusan untuk melibatkan pesawat yang menyusup dibuat "secara langsung dan selalu berdasarkan intelijen yang tersedia terkait ancaman yang ditimbulkan."

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski memperingatkan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB minggu ini bahwa setiap penyusupan di masa mendatang akan ditanggapi dengan kekerasan.

"Jika rudal atau pesawat lain memasuki wilayah udara kita tanpa izin - baik sengaja maupun tidak sengaja - dan ditembak jatuh serta puing-puingnya jatuh di wilayah NATO, mohon jangan datang ke sini untuk mengeluh," ujarnya.

Presiden AS Donald Trump juga menjawab dengan tegas ketika ditanya apakah negara-negara NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara mereka. Ia mengatakan setuju untuk menembak jatuh pesawat Rusia.

"Ya, saya setuju," jawab Trump, dikutip dari RT.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pesawat Sipil Tembus Barikade Rumah Trump, Langsung Dikejar Jet Tempur

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |