Royalti Nikel Cs Bakal Naik, DPR Singgung Ongkos BBM Baru RI

1 week ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto memahami rencana pemerintah yang akan mengerek tarif royalti komoditas mineral dan batu bara (minerba) akan menambah beban bagi para pelaku usaha di sektor pertambangan.

Sugeng menilai bahwa kenaikan royalti nikel akan berdampak cukup signifikan lantaran industri ini juga telah terdampak oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu implementasi kebijakan biodiesel B40.

"Misalnya ada mandatori untuk B40 dari B30, B35 yang sekarang per liternya itu karena non-subsidi kurang lebih Rp 22.600 per liter, naik kurang lebih 10% dari sebelumnya yang kurang lebih Rp 19.000 per liter," kata dia dalam acara Mining zone CNBC Indonesia, dikutip Rabu (26/3/2025).

Di sisi lain, kenaikan biaya produksi ini terjadi di saat harga komoditas nikel di pasar internasional justru mengalami penurunan. Utamanya, lantaran pasokan nikel di Indonesia yang membanjiri pasar internasional.

Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah berupaya mencari solusi yang sama-sama menguntungkan (win-win). Mengingat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan dan migas memiliki proporsi yang sangat besar, hampir mencapai 50% dari total PNBP nasional.

Ia pun mendorong diversifikasi komoditas tambang agar penerimaan negara tidak hanya bergantung pada nikel dan batu bara.

"Nah yang kita dorong adalah diversifikasi dari jenis dari komoditas ini yang semula hanya sebatas nikel dan batu bara sebagian besar dan juga ada tembaga konsentrat tembaga ke depan terus kita dorong diversifikasi dari jenis komoditas tersebut," ujar Sugeng.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ada Kenaikan Tarif Royalti Minerba, Badai Baru Bagi Pengusaha?

Next Article Siap-Siap, Tarif Royalti Bijih Nikel Bakal Naik Jadi 14-19%!

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |