Pengabdian dan Tantangan Jaksa Muda Simeulue dalam Mengayomi Masyarakat

9 hours ago 4

Jakarta -

Sebagai penegak hukum, Kejaksaan tak hanya sebatas menindak atau memutuskan sebuah perkara pidana. Tetapi juga tugas mengayomi masyarakat akan kepatuhan hukum yang berlaku.

Adapun salah satu contohnya dilakukan oleh Kasubsi I Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Simeulue, Muhammad Rafiqan. Ia berdinas di Kejaksaan Negeri Simeulue, yang letaknya paling jauh dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Provinsi Aceh. Berbagai tantangan ia hadapi dalam memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat di Kabupaten Simeulue.

"Tentu ini menjadi salah satu tantangan tersendiri, di mana kita kalau misalkan di daerah darat mungkin akses kita mudah, ke mana-mana kita cepat, sedangkan di sini kita membutuhkan waktu yang cukup lama dan itu pun dengan akses yang tidak mudah tentunya," ujar Rafiqan kepada detikcom, Jumat (5/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, ia menceritakan bagaimana sosialisasi yang dilakukan ke salah satu desa yang terletak di pulau terluar dari Kabupaten Simeulue yaitu Desa Pulau Teupah, yang memakan waktu hampir 1 jam perjalanan.

"Di mana untuk menuju ke desa tersebut membutuhkan akses yang lumayan lama dan juga selain melalui darat, kami juga harus melalui laut menggunakan kapal nelayan. Selama kurang lebih satu jam kami di perjalanan, barulah kami sampai di desa tersebut," jelasnya.

Ia menjelaskan mayoritas warga Simeulue belum paham soal hukum karena terbatasnya fasilitas pelayanan pendidikan serta sumber daya manusia terutama dalam ranah pendidikan yang masih bersifat rendah. Menurutnya, salah satu tugas dan kewenangan sebagai seorang Jaksa yakni memberikan penyuluhan hukum ataupun sosialisasi.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan ketika menyosialisasikan sebuah program baik itu Jaksa Jaga Desa, Jaksa Masuk Sekolah dan Jaksa Jaga Laut, diperlukan pembawaan yang humanis serta dan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

"Masyarakat desa ini kan tentu tidak begitu paham akan hukum. Itulah mengapa setiap kami penyampaian kalimat yang kami ucapkan itu harus mudah diterima oleh masyarakat. Jangan sampai kita menggunakan bahasa-bahasa yang tidak familiar bagi masyarakat dan itu tentu nanti berakibat pada tidak pahamnya mereka," jelasnya.

Sebagai seorang Jaksa Intelijen di daerah tertinggal, Rafiqan selalu menjunjung tinggi profesionalitas. Sebab, ia mengatakan tugas, fungsi, dan kewenangan yang diberikan oleh Jaksa adalah sama dan yang membedakannya hanya penempatannya.

"Bapak Jaksa Agung selalu menekankan bahwa pentingnya bagi seorang Jaksa memiliki integritas, bersikap profesional dengan mengedepankan hati nurani. Jangan sampai kepercayaan publik terhadap penegakan hukum dan lembaga kejaksaan menjadi buruk karena adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan," pungkasnya.

detikcom bersama Kejaksaan Agung menghadirkan program khusus yang mengungkap realita penegakan hukum dan keadilan di Indonesia. Program ini tidak hanya menyorot upaya insan kejaksaan dalam menuntaskan kasus, namun juga mengungkap kisah dari dedikasi dan peran sosial para jaksa inspiratif.

Program ini diharapkan membuka cakrawala publik akan arti pentingnya institusi kejaksaan dalam kerangka pembangunan dan penegakan supremasi hukum di masyarakat. Saksikan selengkapnya di sini.

(ega/ega)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |