Pasar IPO ASEAN Rebound, Indonesia Kalah dari Malaysia dan Vietnam

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Indonesia pada tahun 2025 tercatat belum menunjukkan pemulihan sejak pandemi covid-19. Padahal, pasar IPO di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN secara keseluruhan mencatatkan pemulihan (rebound).

Berdasarkan data Deloitte Southeast Asia per 14 November 2025, nilai dana yang berhasil dihimpun melalui IPO di Indonesia tahun ini baru mencapai US$ 921 juta, hanya sedikit lebih tinggi dari US$ 903 juta tahun 2024. Capaian ini kontras dengan beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang mengalami peningkatan signifikan.

Deloitte Southeast Asia Capital Markets Services Leader Tay Hwee Ling mengatakan, Singapura mencapai IPO tertinggi dengan memperoleh penghimpunan dana sebesar US$ 1,6 miliar, kemudian disusul oleh Malaysia yang sebesar US$ 1,1 miliar.

Posisi Indonesia juga kalah dari negara tetangga Vietnam yang mencapai penghimpunan dana IPO sebesar US$ 1 miliar. Namun, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Filipina yang sebesar US$ 595 juta dan Thailand yang sebesar US$ 361 juta.

"Dari 3 negara, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, di 3 negara ini, IPO totalnya berkontribusi sekitar 67% dari IPO total (negara Asia Tenggara) selama 1 tahun tahun ini," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (18/11).

Dalam catatannya, jika mengacu pada tren selama 5 tahun terakhir, pasar modal Indonesia mengalami volatilitas yang cukup besar dalam aktivitas IPO. Tercatat, himpunan dana IPO terus mengalami penurunan sejak tahun 2021 yang mencapai US$ 4,5 miliar. Pada tahun 2022 turun menjadi US$ 2,3 miliar, namun naik lagi pada tahun 2023 sebesar US$ 3,6 miliar.

Indonesia sempat berjaya dan menapaki puncak IPO terbesar di Asia Tenggara pada 2021 dan 2023. Namun sejak 2024, kinerjanya turun drastis, bahkan tidak sampai seperempat dari level 2021.

"Jika kita melihat negara seperti Indonesia dan Filipina, (tahun 2025) secara langsung, kita bisa melihat bahwa sektor energi dan sumber daya berkontribusi dalam capaian ukuran IPO, berkompetisi di lokasi ini," pungkasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Investor Pasar Modal RI Tembus 17 Juta, PNS Hingga Guru Mendominasi

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |