MRT Bakal Bangun Jembatan 'Donat' di Dukuh Atas, Hubungkan KRL-LRT-KA Bandara

5 hours ago 1

Jakarta -

MRT Jakarta akan membuat jembatan yang didesain melingkar seperti cincin donat. Jembatan ini merupakan bagian dari upaya MRT Jakarta mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) sehingga moda transportasi massal dapat terkoneksi dan memudahkan akses bagi pejalan kaki.

Direktur MRT Jakarta, Tuhiyat, mengungkapkan ide jembatan cincin donat itu muncul ketika Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melakukan susur Sungai Ciliwung pada Agustus lalu dan bertanya mengenai empat kuadran yang ada di Dukuh Atas yang belum tersambung seluruhnya. Berbekal dari branchmarking ketika di Yukohama, Jepang, Tuhiyat kemudian menawarkan konsep jembatan cincin donat ini kepada Pramono untuk dibangun di Dukuh Atas.

"Yang terkonek adalah Transporthub dan UOB, karena ada terowongan Kendal, selain itu sudah tidak bisa. 'Bagaimana, MRT punya ide nggak?', kami tawarkan ide itu yang kita lakukan pada saat itu branchmarking ke Yukohama waktu itu. Yang bentuknya adalah donut ring (cincin donat). Nanti akan di bangun di atas jalan Sudirman-Dukuh Atas gitu ya," kata Tuhiyat saat kelas Fellowship MRT Jakarta di Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Desain jembantan cincin donat di Dukuh Atas oleh MRT JakartaDesain jembatan cincin donat di Dukuh Atas oleh MRT Jakarta. (Kadek/detikcom)

Tuhiyat mengatakan rencananya jembatan donat ini memiliki lebar 12 meter, yang 5 meter di antaranya akan digunakan untuk kegiatan komersial dan sisanya sebagai ruang pejalan kaki untuk melintas di sana. Nantinya, jembatan cincin donat ini bakal menghubungkan transportasi umum lainnya seperti LRT Jabodebek, KRL dan juga kereta bandara.

"Itu kurang lebih lebarnya sekitar 12 (meter). Kalau Anda tahu dari PIM 2, PIM 1, kalau itu kan paling berapa ya lebarnya, tapi kita akan coba bangun 12 (meter), 7 (meter)-nya untuk traffic public, kemudian 5 (meter)-nya untuk bisnis. Kita bangun yang akan menghubungkan 4 mode, ada KCI, ada LRT Jabodebek, ada MRT, kemudian ada kereta bandara. Sementara LRT Jakarta belum sampai ke situ," ujarnya.

Prediksi 70 Ribu Mobilitas Warga

Tuhiyat mengatakan MRT Jakarta memprediksi akan ada 70 pergerakan orang setiap hari di sana. Terkait pendanaan jembatan, Tuhiyat menyebutkan pihaknya juga akan bekerja sama dengan pihak swasta.

"Jadi kita lakukan itu untuk bisa mengkonekkan 4 kuadran sehingga ini bisa memecahkan kemacetan yang ada di Dukuh Atas. Traffic yang kita perkirakan itu sekitar 70 ribu riders, 70 ribu mobilitas yang dan di situ. Skemanya juga kami lagi berupaya dengan investor, lagi-lagi dengan private sektor swasta. Hampir kita pastikan minggu ini ada kepastian. Senin besok dirataskan," ucapnya.

"Mudah-mudahan ini bisa mempermudah publik untuk bisa melakukan mobilitas sehingga tujuan akhirnya adalah meninggalkan kendaraan pribadi parkir di ujung, tidak harus ke tengah kota, itu luar biasa banget mengurangi kemacetan, belum lagi polusi dan sebagainya," lanjutnya.

Tuhiyat menyampaikan desain jembatan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan Urban Urgent Relation atau UUR yang ditunjuk oleh Kementerian Perhubungan Jepang. Dia belum dapat membeberkan nilai pembiayaan jembatan tersebut karena masih ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.

"Tunggu sampai basic design selesai dulu baru tahu angkanya berapa, timeline seperti apa, model seperti apa," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan kawasan Dukuh Atas berpotensi untuk dikembangkan. Selain disiapkan untuk pejalan kaki, jembatan cincin donat di Dukuh Atas itu nantinya digunakan untuk kegiatan komersial sehingga menambah pemasukan MRT Jakarta.

"Karena di Dukuh Atas ini 4 kuadrannya kurang, ini menjadi potensi. Kenapa kemudian MRT menjadi pengelola kawasan, potensi untuk itu dikembangkan tidak hanya sekadar untuk pejalan kaki berpindah dari satu kawasan ke kawasan lain misalnya. Misalnya dari kawasan BNI bergeser ke stasiun KA Bandara, misalnya, yang kemudian ada MRT. Tetapi di sana ada disiapkan komersial area, yang ini tentu akan income untuk pengembang kawasan TOD," kata Syafrin.

Jembatan ini diharapkan dapat beroperasi pada 2027. Proses pendanaan dan teknis masih disiapkan.

Lihat Video 'Battle MRT JKT Vs Berlin, Kayak Apa Ya?':

(dek/eva)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |