Momen Lebaran Penuh Guncangan, Setahun Idul Fitri 2 Kali

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, sejarah telah mencatat bahwa tidak semua Idul Fitri hadir dalam ketenangan dan kehangatan yang sama. Ada hari-hari raya yang diwarnai peristiwa tak biasa. Berikut adalah beberapa momen Idul Fitri yang begitu berbeda dari biasanya.

1. Idul Fitri di Tengah Pandemi COVID-19 (2020-2021)

Idul Fitri adalah tentang berkumpul, bersalaman, dan bersantap bersama. Namun, pandemi COVID-19 merenggut semua itu. Pada tahun 2020 dan 2021, dunia merayakan Idul Fitri dalam keheningan yang ganjil. Masjid-masjid yang biasanya penuh sesak hanya bisa menerima jemaah dalam jumlah terbatas, atau bahkan ditutup sepenuhnya. Takbir yang biasanya menggema di jalanan harus bergema di dalam rumah masing-masing. Tradisi mudik berubah menjadi panggilan video, dan ketupat disajikan di meja yang lebih sepi dari biasanya. Ini adalah Lebaran yang mengajarkan bahwa kebersamaan tak selalu berbentuk fisik, dan cinta tak selalu harus dirayakan dengan pertemuan.

2. Idul Fitri Bertepatan dengan Gerhana Matahari (1984 & 2013)

Momen langka terjadi pada 1984 dan 2013 ketika Idul Fitri bertepatan dengan gerhana matahari. Dalam Islam, gerhana matahari adalah peristiwa yang disertai dengan salatkusuf, suatu ibadah yang

mengingatkan manusia akan kebesaran Tuhan. Bagi mereka yang menyaksikannya, pemandangan langit yang meredup di tengah perayaan Idul Fitri menjadi sebuah simbol: ada kebahagiaan, tetapi juga ada momen perenungan. Tahun 2023 juga disebut-sebut sebagai tahun yang berpotensi mengalami fenomena serupa dengan gerhana matahari hibrida yang terjadi di penghujung Ramadan.

3. Idul Fitri dalam Kepungan Perang

Sejarah mencatat bahwa ada banyak Idul Fitri yang harus dirayakan di tengah suara bom dan desingan peluru:

  • Perang Dunia I & II: Para tentara Muslim yang berada di medan perang atau kamp tahanan terpaksa merayakan Idul Fitri dalam keterbatasan.

  • Perang Teluk (1991): Saat umat Islam di banyak negara berbahagia menyambut Lebaran, Irak justru menjadi saksi perayaan yang dibayangi ketegangan perang antara pasukan koalisi dan Saddam Hussein.

  • Konflik Palestina-Israel: Hingga hari ini, Idul Fitri di Gaza sering kali dihiasi dengan tangisan kehilangan, bukan tawa kemenangan. Tahun 2024 menjadi salah satu Lebaran paling menyakitkan bagi warga Palestina, yang merayakan hari raya dalam kondisi pengungsian, tanpa listrik, dan tanpa kepastian akan hari esok.

4. Idul Fitri di Luar Angkasa (2007)

Sheikh Muszaphar Shukor, astronot asal Malaysia, menjadi Muslim pertama yang merayakan Idul Fitri di luar angkasa pada 2007. Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ia menghadapi tantangan unik dalam menjalankan ibadah: waktu salat yang harus disesuaikan dengan zona waktu Mekkah, makanan yang terbatas, dan ketiadaan suara takbir yang menggema dari bumi. Meski begitu, ia tetap menjalankan salat dan berbuka puasa dengan bekal makanan halal dan khas kampung halamannya yang telah disiapkan sebelumnya. Ini adalah Lebaran yang membuktikan bahwa iman tidak mengenal gravitasi.

5. Idul Fitri Bertepatan dengan Tahun Baru Masehi (2000 & 2007)

Pada tahun 2000 dan 2007, Idul Fitri jatuh berdekatan dengan perayaan Tahun Baru Masehi. Perayaan ganda ini menciptakan suasana unik, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang besar. Ada yang memilih merayakan keduanya dengan semarak, sementara yang lain merenung tentang perbedaan makna antara keduanya: satu adalah perayaan spiritual setelah sebulan berpuasa, sementara yang lain adalah perayaan pergantian tahun dalam kalender sipil.

6. Dua Kali Idul Fitri dalam Satu Tahun (2030)

Sebuah fenomena astronomis akan terjadi pada tahun 2030, ketika umat Muslim akan merayakan dua kali Idul Fitri dalam satu tahun Masehi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan panjang tahun Hijriah dan Masehi, yang menyebabkan pergeseran tanggal perayaan setiap tahunnya. Fenomena serupa pernah terjadi pada tahun 2000, dan akan kembali terjadi di tahun-tahun mendatang.

7. Tradisi Lebaran yang Unik: Andilan Betawi

Di Jakarta, khususnya dalam budaya Betawi, terdapat tradisi Andilan yang menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri. Warga setempat berpatungan untuk membeli kerbau, yang kemudian dipelihara bersama sebelum disembelih menjelang Lebaran. Dagingnya dibagikan ke seluruh komunitas, memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan. Tradisi ini menunjukkan bahwa Lebaran bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang berbagi dengan sesama.

Dari pandemi hingga perang, dari luar angkasa hingga perubahan kalender, Lebaran selalu hadir dengan caranya sendiri.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |