Miliuner Pendukung Trump Wanti-Wanti Setop Sementara Perang Dagang

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder sekaligus pendukung pencalonan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yakni Bill Ackman mengatakan bahwa Trump telah kehilangan kepercayaan dari para pemimpin bisnis dan harus menghentikan perang dagangnya.

Bahkan, Ackman pun meminta kepada Trump untuk menunda perang dagang tarif tersebut selama 90 hari.

"Presiden memiliki kesempatan untuk meminta waktu jeda selama 90 hari," kata Ackman dalam postingannya di X, dikutip dari Reuters, Senin (07/04/2025).

Ackman pun menambahkan bahwa jika hal tersebut tidak diindahkan, maka akan menyebabkan terhentinya iklim bisnis serta investasi. Dampak lain menurutnya yakni konsumen akan menutup rekening tabungan dan investasi, serta reputasi AS di mata mitra-mitranya akan rusak.

"Sebaliknya, jika AS tetap melancarkan perang tarif terhadap setiap negara di dunia, investasi bisnis akan terhenti, konsumen akan menutup dompet dan buku saku mereka, dan reputasi kita akan rusak parah di mata dunia dan butuh waktu bertahun-tahun dan bahkan puluhan tahun untuk memulihkannya," tambahnya.

Menurutnya, AS saat ini sedang menuju "musim dingin nuklir ekonomi" yang ditimbulkannya sendiri sebagai akibat dari peluncuran kebijakan tarif Presiden Trump.

"Dengan mengenakan tarif yang besar dan tidak proporsional pada teman dan musuh kita dan dengan demikian meluncurkan perang ekonomi global terhadap seluruh dunia sekaligus, kita sedang dalam proses menghancurkan kepercayaan pada negara kita sebagai mitra dagang," ujar Ackman, dikutip dari CNBC International.

Bahkan, Ackman juga mengatakan bahwa Trump telah kehilangan kepercayaan dari para pemimpin bisnis di seluruh dunia.

"Bisnis adalah permainan kepercayaan. Presiden telah kehilangan kepercayaan dari para pemimpin bisnis di seluruh dunia," ungkap Ackman.

Dalam cuitan terpisah, Ackman pun mengecam langkah Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, yang mengatakan bahwa nasibnya beruntung saat ekonomi Negeri Paman Sam hancur.

"Memilih Menteri Perdagangan yang perusahaannya memiliki pendapatan tetap jangka panjang yang bergantung pada utang adalah ide yang buruk. Ini dapat memunculkan konflik kepentingan yang tidak dapat didamaikan," pungkasnya.

Trump diketahui mengumumkan pembebanan tarif baru pada lebih dari 180 negara dan wilayah. Penetapannya berdasarkan kebijakan perdagangan yang dilakukannya secara menyeluruh.

Salah satu yang terdampak adalah Indonesia dengan tarif sebesar 32%. Negara lain di Asia Tenggara juga masuk dalam daftar, seperti Malaysia 24%, Vietnam 36%, dan Singapura 10%.

Sementara Jepang dikenakan tarif timbal balik sebesar 24%. China dibebankan 34% dengan total mencapai 54% karena tarif resiprokal yang dibebankan adalah tambahan dari 20% berlaku awal tahun ini.

China juga langsung membalas penerapan tarif itu. Kementerian Keuangan China mengumumkan membebankan barang dari AS sebesar 34% dan akan mulai berlaku 10 April 2025 mendatang.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dampak Indonesia & Jepang Terhadap Kebijakan Tarif Trump

Next Article Prabowo & Donald Trump Teleponan, Ini Isi Lengkap & Pesan Buat RI

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |