Menteri Wihaji Bicara Tantangan Keluarga Modern: Childfree hingga Fatherless

4 days ago 6

Jakarta -

Mendukbangga Wihaji bicara mengenai childfree hingga kehadiran gadget yang disebut sebagai 'keluarga baru'. Wihaji mengatakan itu adalah tantangan keluarga baru di era ini.

"Ternyata agak lumayan ngomong keluarga termasuk di hulunya, hulunya satu stunting, setelah diselamatkan stunting di kehidupan 1.000 pertama dia selamat, oke dia tidak stunting, tapi ternyata ada tantangan baru, apa itu? Nanti namanya pola asuh, kedua ternyata ada beberapa kalau di berita-berita ada 71 ribu perempuan ingin childfree, ingin menikah tapi tidak pengin punya anak," kata Wihaji dalam program Jejak Pradana yang tayang di detikcom, Kamis (9/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk masalah ini, Wihaji mengatakan Kemendukbangga sudah meluncurkan program Taman Asuh Sayang Anak atau Tamasya, program ini menjawab kekhawatiran kehidupan berkeluarga di era ini.

"Karena itu tamasya, adalah bagian dari jawaban dari kecemasan 'Pak saya childfree', kemarin saya diskusi di salah satu televisi ternyata lumayan saya bilang 'ada yang mau childfree', angkat tangan ada dua, dia memberikan argumentasi, a-b-c, Pak secara biologis saya bermasalah, ternyata nanti begini gini, Pak saya ada kecemasan bagaimana mengasuh, bagaimana nanti ekonomi, bagaimana-bagaimana, tentu saya bilang, oke secara kemanusiaan saya menghormati, tetapi sebagai menteri saya bertanggung jawab bahwa saya akan menjawab kecemasan saudara-saudara," kata Wihaji.

Menurut Wihaji, masalah kecemasan ini adalah siklus kehidupan. Dia meyakini semua kecemasan atau masalah pasti ada solusinya.

"Insyaallah ini adalah siklus kehidupan, jangan ada yang ditakuti, toh kita lahir tidak minta oleh Tuhan, tahu-tahu lahir seseorang, tentu kita selaku makhluk Tuhan insyaallah ada jalan keluarnya, kalau masalah biologis nanti ada solusinya, kalau persoalan ekonomi nanti ada solusinya, tetapi ini tidak boleh didiskusikan saja, pemerintah harus hadir, tamasya adalah salah satu harapan," ucapnya.

Selain itu, Wihaji juga bicara mengenai pola asuh yang melibatkan gadget. Dia menegaskan pola asuh seperti ini tidak baik untuk anak apabila sampai mempengaruhi perilaku.

"Salah satu yang berpengaruh yang saya sebut 'keluarga baru', apa itu? Handphone atau gadget, karena itulah saya keluarkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia, kenapa salah satunya adalah 20,9 persen anak Indonesia mengalami fatherless atau kehilangan sosok ayah," jelasnya.

Menurutnya, 'fatherless' yang dialami anak-anak ini dikarenakan gadget. Dia menyoroti perilaku orang tua yang tidak bisa lepas dari gadget.

"Apa hubungannya dengan teknologi, hari ini teknologi luar biasa berpengaruh yang saya sebut dengan keluarga baru, termasuk anak-anak hari ini berpengaruh, rata-rata orang Indonesia 7,8 jam pegang Hp, pegang gadget, artinya apa, keluarga baru ini lebih dominan ngobrol sama hp, ngobrol sama gadget," katanya.

Dia juga mengatakan 34 persen anak Indonesia kesepian. Hal itu dikarenakan gadget.

"34% data anak-anak Indonesia hari ini agak kesepian, kenapa? Yaitu tadi teknologi luar biasa kadang-kadang hampa, makanya banyak pertanyaan kemudian kegundahan, kecemasan dan larinya ke mana-mana," ucapnya.

Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana

(zap/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |