Mengenal Penghargaan Nobel Perdamaian: Sejarah dan Penerimanya

6 hours ago 3
Jakarta -

Ajang penghargaan bergengsi dunia, Nobel Prize 2025, kembali digelar. Dari berbagai kategori yang diumumkan, perhatian publik tertuju pada Nobel Perdamaian yang tahun ini dianugerahkan kepada Maria Corina Machado, tokoh oposisi dari Venezuela.

Penghargaan ini setiap tahunnya menjadi sorotan karena tidak hanya menilai pencapaian individu, tetapi juga pesan moral yang dikandungnya, yaitu tentang perdamaian, hak asasi manusia, dan perjuangan tanpa kekerasan.

Lantas, apa sebenarnya Nobel Perdamaian dan bagaimana sejarah penghargaan ini?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Penerima Nobel Perdamaian 2025

Dikutip dari laman resmi Nobel Prize, Komite Nobel Norwegia telah memutuskan untuk memberikan Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2025 kepada Maria Corina Machado "atas kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam mempromosikan hak-hak demokratis bagi rakyat Venezuela dan perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran ke demokrasi."

Machado dikenal sebagai tokoh oposisi utama di Venezuela yang lantang memperjuangkan demokrasi dan hak politik rakyat. Ia merupakan mantan anggota parlemen yang kerap menentang pemerintahan otoriter di negaranya. Komitmen dan keberaniannya dalam memperjuangkan perubahan damai inilah yang membuatnya terpilih sebagai penerima Nobel Perdamaian tahun ini.

Apa Itu Penghargaan Nobel Perdamaian?

Nobel Perdamaian adalah salah satu dari enam kategori penghargaan Nobel yang diberikan setiap tahun. Menurut laman resmi Nobel Prize, penghargaan ini dianugerahkan kepada individu, organisasi, atau gerakan yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam mendorong perdamaian dunia.

Berbeda dengan kategori Nobel lainnya yang diputuskan di Swedia, Nobel Perdamaian diputuskan oleh Komite Nobel Norwegia di Oslo. Hal ini sesuai dengan wasiat pendiri penghargaan, Alfred Nobel, yang menuliskan secara khusus bahwa penghargaan untuk perdamaian harus diberikan oleh komite di Norwegia.

Sejarah Singkat Nobel untuk Perdamaian

Nobel Perdamaian pertama kali diberikan pada tahun 1901, bersamaan dengan penghargaan Nobel lainnya yang diwariskan dari wasiat Alfred Nobel, penemu dinamit asal Swedia. Dalam wasiatnya, Nobel menyebut bahwa sebagian besar kekayaannya digunakan untuk memberikan penghargaan bagi mereka yang memberi manfaat besar bagi umat manusia, termasuk dalam bidang perdamaian.

Sejak saat itu, penghargaan ini telah diberikan kepada berbagai tokoh dan lembaga yang berkontribusi nyata bagi perdamaian dunia. Beberapa di antaranya adalah Nelson Mandela dan Frederik Willem de Klerk (1993) atas peran mereka dalam mengakhiri apartheid di Afrika Selatan, Malala Yousafzai (2014) karena perjuangannya terhadap hak pendidikan bagi anak perempuan, serta World Food Programme (2020) atas upayanya memerangi kelaparan global.

Tujuan dan Makna dari Nobel Perdamaian

Menurut Komite Nobel, penghargaan ini bertujuan mendorong dan menegaskan pentingnya upaya damai dalam penyelesaian konflik global. Setiap penerima Nobel Perdamaian diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat dunia untuk menolak kekerasan dan mencari solusi melalui diplomasi, dialog, serta kerja sama antarnegara.

Selain itu, Nobel Perdamaian juga menjadi pengingat bahwa perjuangan kemanusiaan tidak selalu berlangsung di medan perang, tetapi juga di ruang politik, sosial, dan pendidikan. Upaya kecil untuk mendorong keadilan dan kesetaraan pun termasuk bagian dari perjuangan perdamaian.

(wia/jbr)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |