Jakarta, CNBC Indonesia - Masifnya adopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) dinilai dapat mengubah kehidupan manusia secara umum. Sebelumnya, teknologi itu menjadi penyebab banyak orang dipecat karena penggunaannya jauh lebih efisien dibandingkan dengan memperkerjakan manusia.
Tak cuma itu, sejumlah temuan terbaru menunjukkan AI berdampak jauh lebih besar lagi. Bukan hanya merebut lahan pekerjaan, namun masuk ke dalam diri manusia.
AI, dalam hal ini chatbot, disebut memengaruhi cara manusia untuk berbicara dan bahkan menulis sehari-hari, disebabkan pilihan-pilihan kata dari AI yang tidak wajar digunakan.
Penelitian dari Pusat Rasionalistas Adaptif di max Planck Institute for Human Development merilis makalah soal pengaruh model bahasa besar (LLM) pada komunikasi lisan pada Juli lalu. Para peneliti mengukur kata-kata seperti "underscore," "comprehend," "bolster," "boast," "swift," "inquiry," dan "meticulous" yang digunakan oleh pengguna YouTube.
hasilnya terdapat hubungan antara perubahan kosakata lisan selama 18 bulan setelah ChatGPT dirilis dan paparan pada chatbot tersebut.
Ternyata temuan serupa ditemukan dalam forum Reddit. Laporan Wired mengungkapkan moderator platform menemukan konten AI, yang dikhawatirkan merupakan tulisan manusia namun ditulis seperti AI.
Manusia disebut menjadi generator teks AI yang nyata. Fenomena ini membuat deteksi AI menjadi kabur hingga ke titik tergelapnya.
"AI dilatih oleh manusia dan manusia meniru yang dilihat dilakukan orang lain. Manusia kian mirip dengan AI dan AI jadi makin mirip dengan manusia," kata seorang moderator bernama Cassie, dikutip dari Gizmodo, Senin (8/12/2025).
Hal serupa juga diungkapkan penulis Sam Kriss. Dia menemukan manusia secara tidak sengaja mengambil isyarat dari fenomena tersebut.
Misalnya penggunaan kata-kata yang tidak biasa dalam pidato sejumlah legislator Amerika Serikat (AS) atau pengumuman dalam sebuah kedai kopi. Ada kemungkinan memang mereka menggunakan chatbot untuk menulis, namun bisa juga tulisan tersebut terinspirasi dari AI.
"Merupakan contoh chatbot memasukkan praktik budaya ke tempat tidak seharusnya," jelas Kriss.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

















































