Makanan di MBG Kembali Bermasalah, Ribuan Siswa Keracunan

3 hours ago 1
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

Reuters, CNBC Indonesia

25 September 2025 17:35

Muhammad Setiawan Pratama, 11, seorang siswa sekolah dasar menerima perawatan keracunan makanan setelah makan makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah, di sebuah klinik darurat di dalam aula kabupaten di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 25 September 2025. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Lebih dari 1.000 anak di Jawa Barat mengalami keracunan makanan massal setelah menyantap makan siang sekolah pada pekan ini. Insiden tersebut kembali menimbulkan sorotan tajam terhadap program makanan gratis bernilai miliaran dolar yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Kejadian ini dilaporkan terjadi di Jabar, menurut keterangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kamis (25/9/2025). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Muhammad Setiawan Pratama, 11, seorang siswa sekolah dasar menerima perawatan keracunan makanan setelah makan makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah, di sebuah klinik darurat di dalam aula kabupaten di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 25 September 2025. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Kasus terbaru ini menyusul insiden serupa pekan lalu yang menimpa lebih dari 800 siswa di Jawa Barat dan Sulawesi Tengah. Semua makanan itu disediakan melalui program makanan bergizi gratis unggulan pemerintah. Serangkaian keracunan massal ini mendorong sejumlah organisasi non-pemerintah menyerukan penangguhan program karena dianggap menimbulkan risiko kesehatan. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Muhammad Setiawan Pratama, 11, seorang siswa sekolah dasar menerima perawatan keracunan makanan setelah makan makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah, di sebuah klinik darurat di dalam aula kabupaten di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 25 September 2025. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Program yang dicanangkan sejak Januari itu kini telah menjangkau lebih dari 20 juta penerima, dengan target ambisius memberi makan hingga 83 juta warga Indonesia pada akhir tahun. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp171 triliun (sekitar US$10,22 miliar) untuk program ini, bahkan direncanakan akan berlipat ganda pada tahun depan. Namun, pertanyaan mengenai standar kualitas dan pengawasan distribusi makanan terus mengemuka. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Muhammad Setiawan Pratama, 11, seorang siswa sekolah dasar menerima perawatan keracunan makanan setelah makan makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah, di sebuah klinik darurat di dalam aula kabupaten di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 25 September 2025. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Di Bandung Barat, lebih dari 470 siswa jatuh sakit pada Senin setelah menyantap makanan gratis. Dua hari kemudian, tiga wabah lainnya kembali terjadi di wilayah tersebut serta di Sukabumi, yang membuat sedikitnya 580 anak terkena dampaknya. Rumah sakit kecil di daerah tersebut dilaporkan kewalahan menampung para siswa yang sakit. "Kita harus mengevaluasi mereka yang menjalankan program ini, dan yang terpenting adalah bagaimana menangani trauma siswa," kata Gubernur Dedi Mulyadi. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Muhammad Setiawan Pratama, 11, seorang siswa sekolah dasar menerima perawatan keracunan makanan setelah makan makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah, di sebuah klinik darurat di dalam aula kabupaten di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 25 September 2025. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Nampak sebuah gedung olahraga di Bandung Barat diubah menjadi pusat perawatan darurat. Puluhan siswa tampak terbaring di atas tempat tidur lipat, sementara lainnya dirawat di lantai karena keterbatasan fasilitas. Beberapa gambar juga memperlihatkan anak-anak yang ditangani di luar rumah sakit dengan ambulans yang silih berganti datang membawa korban. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Muhammad Setiawan Pratama, 11, seorang siswa sekolah dasar menerima perawatan keracunan makanan setelah makan makanan sekolah gratis yang disponsori pemerintah, di sebuah klinik darurat di dalam aula kabupaten di Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia, 25 September 2025. (REUTERS/Willy Kurniawan)

Menurut data lembaga pemikir Network for Education Watch, sebelum kasus pekan ini setidaknya sudah ada 6.452 anak di seluruh Indonesia yang mengalami keracunan sejak program berjalan. Gubernur Dedi Mulyadi menyebut dapur umum yang menyiapkan makanan kewalahan melayani jumlah siswa yang terlalu besar, sehingga proses memasak sering dilakukan sejak malam hari. Hal itu membuat makanan lebih cepat basi. Pemerintah Jawa Barat kini menetapkan status darurat kesehatan di Bandung Barat untuk mengalokasikan anggaran darurat menangani kasus tersebut. (REUTERS/Willy Kurniawan)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |