Legislator PDIP Beri Kuliah Master di Kampus AS, Bahas Konferensi Asia-Afrika

4 hours ago 5

Jakarta -

Anggota DPR dari Fraksi PDIP yang juga Sejarawan Bonnie Triyana memberikan kuliah master di Department History, California State University, Sacramento, Amerika Serikat (AS). Dalam kunjungan akademiknya, Bonnie membahas relevansi Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 sebagai inspirasi gerakan pembebasan global.

"Saya diundang mengajar di kelas master di Department History, California State University, di Sacramento, AS," kata Bonnie Triyana dalam keterangannya, Sabtu (11/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelas yang diampu oleh Prof. Dr. Michael Vann, seorang ahli sejarah Vietnam dan Indonesia, itu menjadi forum diskusi mendalam tentang warisan pemikiran diplomatik Indonesia. Dalam materinya, Bonnie Triyana menguraikan bagaimana gerakan pembebasan bangsa-bangsa di Asia-Afrika, termasuk Palestina, diinisiasi oleh Bung Karno melalui KAA di Bandung pada 1955.

"Spirit Bandung 1955 menjadi inspirasi banyak aktivis pembebasan bangsa-bangsa terjajah. Bahkan Spirit Bandung juga menginspirasi Malcolm X, aktivis kulit hitam di Amerika Serikat untuk memperjuangkan kesetaraan bagi kaumnya di Amerika," ucap dia.

Ia menekankan bahwa Konferensi Asia-Afrika tidak hanya berdampak regional, tetapi juga meluas ke pergerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat. Pengaruh gerakan solidaritas tersebut, menurut Bonnie, bahkan berhasil menjangkau Amerika Latin.

"Gerakan pembebasan bangsa Asia-Afrika juga menggalang solidaritas bangsa Amerika Latin yang mengalami penindasan, sehingga pada tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Trikontinental di Havana, Kuba sebagai kelanjutan dari KAA di Bandung 1955," urainya.

"Gerakan pembebasan ini satu per satu dilumpuhkan. Di Indonesia terjadi peristiwa 1965, Patrice Lumumba, pemimpin Congo yang mendukung gerakan ini dibunuh dan di beberapa negara Afrika terjadi perebutan kekuasaan dari pemerintahan yang progresif menjadi pemerintahan yang lunak pada kepentingan Barat," lanjut anggota DPR dari Dapil Banten I itu.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Bonnie menekankan semangat pembebasan tersebut tetap relevan dalam konteks global saat ini. "Semangat pembebasan Asia-Afrika dan Amerika Latin masih relevan sampai hari ini di mana banyak terjadi ketimpangan sosial dan ekonomi antara negeri-negeri di belahan dunia utara dengan selatan," imbuh dia.

(maa/maa)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |