Jakarta -
BMKG merilis update terkini terkait kondisi fenomena La Nina yang saat ini tengah berlangsung di Indonesia. Fenomena ini berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di berbagai wilayah yang kini memasuki puncak musim hujan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem serta dampaknya terhadap aktivitas harian, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi.
La Nina Diprediksi Bertahan hingga Awal 2026
Berdasarkan keterangan resmi yang disampaikan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani dalam Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kementerian Pekerjaan Umum, fenomena La Nina lemah diperkirakan bertahan hingga Maret 2026.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Analisis tiga bulan terakhir menunjukkan peningkatan curah hujan yang signifikan di sebagian besar wilayah Indonesia, menandakan peralihan menuju puncak musim hujan.
"La Nina lemah akan bertahan hingga awal tahun 2026, namun pada puncak musim hujan dampaknya terhadap penambahan curah hujan tidak terlalu signifikan. Meski begitu, curah hujan tinggi pada periode tersebut tetap perlu diwaspadai," jelas Faisal dilansir laman resmi BMKG, Selasa (4/11/2025).
Selain La Nina, BMKG juga mencatat pengaruh Dipole Mode negatif (-1,61) yang menyebabkan atmosfer lebih labil dan mendukung pembentukan awan konvektif di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai angin kencang.
Wilayah yang Berpotensi Menglami Hujan Tinggi
BMKG mencatat curah hujan tinggi hingga sangat tinggi berpotensi terjadi di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Papua bagian selatan.
Pada periode November-Desember 2025, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mengalami curah hujan di atas normal. Daerah yang terdampak mencakup Sumatera bagian utara, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara.
Selain itu, BMKG juga mendeteksi keberadaan Siklon Tropis Kalmaegi di Samudra Hindia barat daya Lampung serta beberapa sirkulasi siklonik lain yang turut memengaruhi dinamika cuaca nasional. Dalam sepekan ke depan (3-9 November 2025), hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di pesisir barat Sumatra, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.
Cuaca Ekstrem dan Operasi Modifikasi Cuaca
Fenomena La Nina dan kondisi atmosfer yang labil dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BMKG bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait telah melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di beberapa wilayah rawan.
OMC dilakukan di Jawa Tengah (Posko Semarang dan Solo) dengan dua armada pesawat pada periode 25 Oktober-3 November 2025, serta di Jawa Barat (Posko Jakarta) dengan satu armada pesawat pada 23 Oktober-3 November 2025. Langkah ini dilakukan untuk mengendalikan intensitas hujan di wilayah berisiko tinggi.
"Koordinasi lintas sektor dan peningkatan kesiapsiagaan menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem," tegas Faisal.
Pemerintah Tegaskan Kesiapsiagaan Nasional
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menekankan pentingnya kesiapan seluruh elemen pemerintah menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
"BMKG telah memperingatkan bahwa intensitas hujan akan meningkat signifikan dan berpotensi menimbulkan bencana banjir serta tanah longsor. Untuk itu, langkah mitigasi dan kesiapan dari seluruh jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, menjadi sangat penting," ujar Dody dalam keterangan BMKG.
Ia menambahkan bahwa arahan Presiden adalah agar pemerintah selalu hadir dan tanggap terhadap kondisi darurat. "Kita mungkin tidak dapat sepenuhnya mengendalikan alam, namun kita dapat memastikan bahwa infrastruktur yang sudah dibangun mampu bertahan dan berfungsi dengan baik dalam menghadapi tantangan alam tersebut," lanjutnya.
Cuaca Kembali Normal Mulai Pertengahan 2026
BMKG memprediksi curah hujan akan berangsur normal pada Februari hingga April 2026, seiring melemahnya pengaruh La Nina. Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan kategori menengah atau normal.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama beberapa bulan ke depan dan terus memperbarui informasi dari kanal resmi BMKG.
(wia/imk)

















































