Jakarta -
Indonesia Halal Training & Education Center (IHATEC) menekankan pentingnya penerapan konsep Authentic Halal Brand (AHB) sebagai strategi bisnis berkelanjutan bagi perusahaan di era konsumen yang semakin sadar nilai.
Pesan ini menjadi sorotan utama dalam sesi seminar Top Halal Awards 2025 yang turut menghadirkan Dr. Wahyu T. Setyobudi, Founder Inspark Indonesia sekaligus penggagas konsep Authentic Halal Brand.
Dr. Wahyu menjelaskan bahwa Authentic Halal Brand bukan sekadar label atau sertifikasi, melainkan bentuk komitmen perusahaan untuk menjadikan nilai-nilai Islam sebagai poros etika dan strategi bisnis. Menurutnya, dua merek dari ParagonCorp, Wardah dan Kahf, merupakan contoh nyata bagaimana penerapan prinsip halal secara menyeluruh dan konsisten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wardah dan Kahf adalah pionir Authentic Halal Brand di Indonesia. Mereka tidak berhenti pada kepatuhan administratif, tetapi menghidupkan nilai kejujuran, kebaikan, dan keberlanjutan dalam setiap lini bisnis. Inilah makna halal yang sesungguhnya, bukan hanya halal certified, tetapi halal lived," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, konsep Authentic Halal Brand menjadi nilai tambah yang bisa meningkatkan kepercayaan konsumen.
"Konsep Authentic Halal Brand membantu perusahaan melihat halal secara lebih utuh, sebagai nilai yang menumbuhkan kepercayaan, loyalitas, dan keberlanjutan," tambah Dr. Wahyu.
Komitmen ParagonCorp terhadap prinsip halal juga menjadi sorotan dalam majalah Halal Review edisi terbaru yang diluncurkan eksklusif pada ajang Top Halal Awards 2025. Dalam edisi tersebut, Wardah tampil sebagai merek pembuka dengan artikel berjudul 'Membangun Authentic Halal Brand' yang membahas perjalanan Wardah dari brand kosmetik halal hingga menjadi simbol keberhasilan industri kecantikan Indonesia.
"Bagi kami, makna halal tidak berhenti pada sertifikat. Halal berarti toyyib, membawa kebaikan, kesehatan, dan keberlanjutan. Di Paragon, kami memandang halal sebagai gaya hidup yang menumbuhkan kebaikan bagi manusia dan lingkungan," ungkap Deputy CEO ParagonCorp, Dr. Sari Chairunnisa, Sp.KK, FINSDV.
Melalui kegiatan ini, IHATEC berharap semakin banyak pelaku industri memahami bahwa halal bukan sekadar standar kepatuhan, tetapi strategi diferensiasi dan sumber keunggulan kompetitif yang berakar pada integritas.
Dengan kolaborasi antara lembaga pendidikan halal seperti IHATEC dan pelaku industri seperti ParagonCorp, diharapkan ekosistem halal Indonesia dapat tumbuh semakin kuat, autentik, dan berdaya saing global.
(akn/ega)