Jakarta, CNBC Indonesia — Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Selasa pagi (9/12/2025). Berdasarkan Refinitiv pada pukul 10.05 WIB, harga minyak Brent berada di US$62,39 per barel, sedangkan WTI berada di US$ 58,74 per barel.
Brent cenderung mendatar dibanding posisi kemarin di US$62,49, sementara WTI turun tipis dari US$58,88.
Stabilnya harga minyak hari ini terjadi setelah kontrak global sempat merosot sekitar 2% pada sesi sebelumnya, dipicu oleh meningkatnya produksi Irak dan kehati-hatian pasar terhadap perkembangan geopolitik.
Pelaku pasar mencermati perkembangan pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia. Melansir Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dijadwalkan menyerahkan rancangan revisi rencana damai kepada Amerika Serikat setelah bertemu dengan para pemimpin Eropa di London.
Analis KCM Trade, Tim Waterer, menilai pergerakan harga masih akan berkutat di kisaran yang sempit.
"Minyak masih berada dalam rentang perdagangan yang sempit sambil menunggu arah jelas dari hasil pembicaraan damai," ujarnya.
Waterer juga menambahkan bahwa kegagalan pembicaraan berpotensi mengerek harga lebih tinggi, sementara kemajuan diplomatik yang membuka peluang peningkatan pasokan Rusia justru dapat menekan harga.
Sentimen lainnya datang dari peningkatan produksi minyak Irak di ladang West Qurna 2 yang dikelola Lukoil, salah satu ladang terbesar di dunia. Lonjakan produksi ini menyebabkan harga minyak anjlok lebih dari US$1 pada perdagangan Senin (8/12).
Di sisi lain, negara-negara G7 dan Uni Eropa tengah mempertimbangkan langkah mengganti mekanisme batas harga minyak Rusia dengan pelarangan penuh layanan maritim, sebuah langkah yang bertujuan mempersempit ruang pendapatan energi Moskow.
Dari sisi makroekonomi, pasar menantikan keputusan The Federal Reserve yang akan diumumkan Rabu waktu AS. Probabilitas sebesar 87% menunjukkan bank sentral AS kemungkinan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin.
Keputusan ini dianggap krusial karena dapat memengaruhi kekuatan dolar AS serta ekspektasi permintaan energi global dalam beberapa bulan ke depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]


















































