Cara Mendukbangga Wihaji Tekan Stunting di Daerah

6 hours ago 4

Jakarta -

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan angka stunting di Indonesia banyak di Nusa Tenggara Timur (NTT). Wihaji pun mengungkapkan pendekatan yang dia lakukan untuk menekan angka stunting.

"Berdasarkan data, hasil SSGI, survei gizi yang dilakukan Kemenkes, memang stunting paling tinggi di NTT yang agak lumayan, ini menjadi tantangan karena memang pembiayaan sama jumlah penduduk," ujar Wihaji dalam program Jejak Pradana yang tayang di detikcom, Kamis (9/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wihaji mengatakan salah satu faktor yang memengaruhi angka stunting itu adalah kesusahan air bersih. Dia memastikan negara dan pemerintah hadir untuk melindungi masyarakat dari stunting.

"Beliau-beliau warga negara Indonesia untuk mendapatkan pelayanan dari pemerintah, pelayanan dari negara, karena itu ini menjadi kewajiban yang saya sebut pemerintah harus hadir, negara harus hadir, tentu saya sudah kerja sama dengan kementerian terkait, kalau Indonesia Timur saya lebih banyak dengan TNI," kata Wihaji.

Dia mengaku selama ini di-support oleh TNI. Dia memastikan pemerintah bergerak untuk mengatasi ini.

"TNI ini luar biasa supporting kita untuk air bersih di Papua itu hampir 90% bersama TNI, kemudian di NTT juga sama, dan itu percepatan-percepatan yang memastikan bahwa negara hadir, pemerintah hadir, faktanya memang mencari air bersih susah, faktanya pembiayaannya mahal, tetapi faktanya negara harus hadir," katanya.

Lebih lanjut, Wihaji pun menceritakan caranya dalam menekan angka stunting di Indonesia, termasuk di NTT. Dia mengatakan strateginya adalah mengajak tokoh agama dan masyarakat kerja sama untuk mengedukasi masyarakat.

Sebab, menurutnya edukasi masyarakat ini penting karena ada masyarakat yang belum tahu, belum paham, atau bahkan menganggap stunting itu hal biasa. Oleh karena itu, dia mengajak tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai bahaya pernikahan dini.

"Contoh di daerah tertentu untuk supaya tidak stunting salah satunya pernikahan dini, tapi dilakukan pernikahan dini, kita bilang berkali-kali kurang diperhatikan, habis itu saya pakai pendekatan lain, saya ketemu dengan para tokoh agama, tokoh di masyarakat, 'Pak/Bu masyarakat ini belum sadar betul bahwa ini (pernikahan dini) adalah penyebab stunting, jadi tolong diedukasi, tolong dilibatkan'. Pemerintah kerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk izin tidak mengurangi rasa hormat kepada teman saya Gubernur NTT Pak Melki, saya bersama Pak Melki, saya kumpulin tokoh agama, pastur, pendeta, kyai, kita kumpulin, ini sebabnya ayuk kita cegah bareng," jelasnya.

Menurutnya, edukasi itu berperan penting. Sebab, ada di beberapa wilayah stunting itu disebabkan karena banyaknya pernikahan dini.

"Kenapa? ternyata daerah tertentu agak lumayan banyak pernikahan dininya, karena lumayan banyak sebab stunting bukan karena nutrisi, dikasih nutrisi, air bersih, tapi mohon maaf 15 (tahun) sudah menikah, 16 (tahun) sudah menikah, kata para ahli itu potensi stuntingnya tinggi sekali," jelasnya.

Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana

(zap/imk)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |