Bukti RI Punya Pengaruh, Harga Timah Dunia Bisa Bergejolak

9 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kebutuhan timah dunia saat ini mencapai sekitar 350 ribu ton per tahun, dengan Indonesia menjadi salah satu pemasok utama di antara negara-negara produsen lainnya.

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno membeberkan bahwa dinamika harga timah di pasar internasional sangat bergantung pada stabilitas pasokan. Sehingga apabila pasokan terganggu, maka harga akan melonjak dan sebaliknya.

"Apabila pasokan terganggu, maka harga akan naik. Demikian pun sebaliknya, supply demand biasa," ujar Tri dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia Special Road to Hari Tambang dan Energi 2025, dikutip Selasa (21/10/2025).

Di samping itu, ia menilai bahwa 48 persen dari komoditas timah digunakan untuk solder. Artinya apabila industri itu maju, maka kebutuhan solder juga akan meningkat.

Tri mengatakan produksi timah Indonesia saat ini berkisar antara 60 hingga 80 ribu ton per tahun. Namun demikian, ia mengakui beberapa waktu belakangan ini terdapat sedikit gangguan pada rantai pasok akibat penertiban kegiatan tambang ilegal.

"Untuk saat ini memang ada beberapa yang agak terganggu rantai pasoknya, tetapi ini juga sejalan dengan penertiban artinya yang memang betul-betul tidak comply, tidak punya izin, dan lain sebagainya memang tidak bisa untuk melakukan penambangan dan melakukan penjualan," ujarnya.

Tri mengungkapkan bahwa industri timah memiliki karakteristik yang spesifik dibandingkan dengan sektor pertambangan lain di Indonesia. Jika pada umumnya kegiatan tambang diawali dengan pembebasan lahan sebelum penambangan dilakukan, maka dalam kasus timah, banyak aktivitas penambangan yang terjadi di area pemukiman masyarakat.

Bahkan, rumah-rumah warga masih berdiri di lokasi tersebut, sementara aktivitas penambangan berlangsung di belakangnya, meskipun wilayah itu termasuk dalam konsesi milik PT Timah.

"Nah kalau timah ini yang ada di masyarakat, ya rumahnya masih di situ, dan lain sebagainya mereka melakukan penambangan di belakangnya, padahal dalam wilayah konsesi PT Timah," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PT Timah Berencana Sinkronisasi Harga, Ini Alasannya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |