Blokir TikTok Ditentukan Minggu Depan, Trump Ungkap Fakta Baru

1 day ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa kesepakatan dengan perusahaan induk TikTok asal China, ByteDance, untuk menjual aplikasi video pendek itu akan tercapai sebelum tenggat 5 April.

Sejak Januari, TikTok diminta untuk menemukan pembeli non-China atau menghadapi larangan di AS. Larangan tersebut diberlakukan berdasarkan undang-undang 2024 dengan alasan keamanan nasional.

"Kami memiliki banyak calon pembeli. Ada minat yang luar biasa terhadap TikTok," kata Trump kepada wartawan di Air Force One pada Minggu, (30/3/2025) malam, dikutip dari Channel News Asia.

TikTok belum memberikan tanggapan terkait pernyataan Trump. Sementara itu, berbagai investor tengah mempertimbangkan langkah mereka terhadap masa depan aplikasi tersebut.

Reuters melaporkan pada Jumat bahwa perusahaan ekuitas swasta Blackstone sedang mengevaluasi kemungkinan investasi minoritas di operasi TikTok di AS. Informasi ini diperoleh dari dua sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Blackstone tengah berdiskusi untuk bergabung dengan pemegang saham ByteDance yang bukan berasal dari China, termasuk Susquehanna International Group dan General Atlantic. Kelompok ini muncul sebagai kandidat utama dalam upaya menguasai bisnis TikTok di AS.

Washington menilai kepemilikan TikTok oleh ByteDance membuatnya tunduk pada pemerintah China. AS khawatir Beijing dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk operasi pengaruh serta pengumpulan data terhadap warga Amerika.

Trump sebelumnya menyatakan bersedia memperpanjang tenggat April jika kesepakatan belum tercapai. Namun, ia tetap menginginkan adanya solusi terkait kepemilikan aplikasi tersebut.

Pekan lalu, Trump mengakui bahwa China memiliki peran penting dalam kesepakatan ini, termasuk dalam pemberian persetujuan. Ia bahkan menyebut kemungkinan memberikan keringanan tarif sebagai insentif untuk menyelesaikan kesepakatan.

Wakil Presiden AS JD Vance memperkirakan bahwa kesepakatan terkait kepemilikan TikTok akan tercapai sebelum 5 April 2025. Ia optimistis bahwa negosiasi antara berbagai pihak akan membuahkan hasil dalam waktu dekat.

Masa depan TikTok di AS masih belum pasti sejak undang-undang 2024 mewajibkan ByteDance melepas kepemilikannya paling lambat 19 Januari. Undang-undang ini mendapat dukungan bipartisan yang luas di Kongres AS.

Gedung Putih terlibat secara mendalam dalam pembahasan kesepakatan ini. Pemerintah AS bahkan disebut berperan layaknya bank investasi dalam proses negosiasi. Saat ini, TikTok digunakan oleh 170 juta warga AS.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: TikTok-Meta Tantang Aturan Australia, Desak Youtube Diblokir!

Next Article Trump Beri Sinyal Batalkan Blokir TikTok, Beberkan Jasa Aplikasi China

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |