FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
25 September 2025 18:00

Banjir bandang dahsyat melanda kota kecil Guangfu di Hualien, Taiwan timur, setelah danau di pegunungan meluap akibat hujan deras, yang dibawa Topan Super Ragasa. (The Warthog Air Squadron/via REUTERS)

Air bah menghancurkan kawasan tersebut pada Selasa, menewaskan sedikitnya 14 orang dan membuat 33 lainnya masih hilang. Bahkan sebuah jembatan yang runtuh akibat terendam banjir, setelah Topan Super Ragasa, di kotapraja Guangfu, Kabupaten Hualien, Taiwan. (The Warthog Air Squadron/via REUTERS)

Usai banjir bandang menerjang, pemandangan kerusakan mulai terlihat jelas. Sejumlah mobil tampak bergelimpangan dan tertimbun lumpur tebal, sisa terjangan dahsyat Topan Super Ragasa. Dinas pemadam kebakaran Taiwan pada Kamis (25/9/2025) mengumumkan revisi jumlah korban jiwa. Sebelumnya, 17 orang dilaporkan meninggal, namun angka itu dikoreksi karena beberapa korban terhitung ganda. (REUTERS/Ann Wang)

Sementara itu, angka korban hilang yang sempat mencapai 152 orang kini diperbarui menjadi 33 orang.(REUTERS/Ann Wang)

Sirene darurat terus meraung di Guangfu, memperingatkan potensi banjir susulan di tengah hujan deras yang tak kunjung reda. Warga bergegas mencari tempat aman, sementara tim penyelamat bekerja keras mengevakuasi penduduk yang terjebak dan mencari korban hilang. (REUTERS/Ann Wang)

Topan Super Ragasa, yang menghantam Taiwan sejak Senin, kini bergerak menuju pesisir selatan China dan Hong Kong. Badai kuat itu tidak hanya membawa hujan lebat, tetapi juga mengganggu transportasi dan aktivitas ekonomi di kawasan Asia timur. Pemerintah Taiwan memperingatkan risiko banjir dan tanah longsor masih tinggi di wilayah pegunungan Hualien. Operasi pencarian dan penyelamatan pun terus digencarkan, dengan fokus menemukan korban hilang serta memulihkan kehidupan warga di daerah yang luluh lantak diterjang banjir. (REUTERS/Ann Wang)