Usai Terkubur 3 Hari! Harga Emas Bangkit dan Langsung Bikin Silau

1 week ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas akhirnya kembali berkilau usai kejatuhan selama tiga hari beruntun pada perdagangan sebelumnya. Emas melesat usai permintaan safe haven meningkat di tengah kekhawatiran tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Pada perdaganagn Selasa (24/3/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,25% di level US$3.019,85 per troy ons. Penguatan tersebut mematahkan pelemahan emas selama tiga hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Rabu (26/3/2025) hingga pukul 06.xx WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,05% di posisi US$3.021,49 per troy ons.

Harga emas naik pada perdagangan Selasa, didukung oleh permintaan safe haven di tengah ketidakpastian atas rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk pekan depan yang berpotensi meningkatkan inflasi.

"Investor khawatir tentang keadaan dunia, terutama dengan kebijakan AS yang ada, sehingga mereka membeli emas sebagai aset alternatif karena mereka khawatir bahwa pemerintah AS dapat membawa dunia ke dalam resesi global," ujar Jeffrey Christian, mitra pengelola CPM Group, kepada Reuters.

Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai nilai lindung terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, telah naik lebih dari 15% tahun ini dan mencapai puncak tertinggi sepanjang masa di level US$3.057,21 pada tanggal 20 Maret lalu.

Trump mengatakan tidak semua pungutan yang diancamnya akan diberlakukan pada tanggal 2 April dan beberapa negara mungkin mendapat keringanan. Financial Times mengatakan presiden sedang mempertimbangkan rezim tarif dua langkah pada minggu depan.

Kebijakan tarif Trump secara luas diperkirakan akan membebani pertumbuhan ekonomi, memicu ketegangan perdagangan lebih lanjut, dan mendorong inflasi.

Presiden The Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia memperkirakan hanya satu pengurangan seperempat poin persentase dalam suku bunga acuan The Fed hingga akhir tahun.

Investor sekarang menunggu data Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS atau PCE, yang akan dirilis pada hari Jumat, untuk petunjuk tentang langkah kebijakan The Fed lebih lanjut.

"Peluang penurunan suku bunga tampaknya sedikit berkurang dan menurut saya secara keseluruhan masih sangat menguntungkan untuk logam yang inflasinya tinggi seperti emas. Saya akan mengatakan level emas berikutnya mungkin sekitar US$3.125," ujar Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Sementara itu, AS mengatakan telah membuat perjanjian terpisah dengan Ukraina dan Rusia untuk memastikan navigasi yang aman di Laut Hitam dan untuk menerapkan larangan serangan terhadap fasilitas energi di kedua negara.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |