Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah langkah untuk menaikan angka kelahiran terus dilakukan di Rusia. Terbaru, manuver pemberian insentif sedang dicanangkan, dengan Oryol Oblast di wilayah tengah negara itu berencana memberikan dana kepada siswi sekolah yang terdaftar sebagai wanita hamil.
Mengutip Newsweek, Gubernur Oryol Andrei Klychkov mengatakan program ini akan berlangsung hingga 2027. Tidak ada persyaratan usia minimum yang ditentukan untuk program ini.
Keputusan tersebut juga merinci bahwa anak perempuan yang "terdaftar sebagai hamil" akan menerima pembayaran tunai satu kali. Namun, tidak disebutkan secara spesifik apakah siswi harus melahirkan untuk menerima pembayaran tersebut atau hamil saja sudah cukup.
"Teman-teman, hari ini media federal fokus pada informasi tentang dukungan tambahan untuk ibu hamil. Yang mengejutkan saya, semua orang sangat tertarik dengan keputusan saya tentang pembayaran 100.000 rubel (Rp19 juta) untuk ibu hamil yang belajar di lembaga pendidikan umum," tutur Klychkov, Selasa (25/3/2025).
"Badan federal merekomendasikan agar semua wilayah mengadopsi norma tersebut dan, sejauh yang saya ketahui, lebih dari 40 wilayah Rusia telah mengadopsinya."
Kebijakan tersebut, selain inisiatif pemerintah sebelumnya untuk mendorong kehamilan, dapat secara radikal mengubah budaya Rusia seputar peran perempuan dalam masyarakat. Apalagi, angka kelahiran di Negeri Beruang Putih mencapai titik terendah yang tidak terlihat dalam 25 tahun pada enam bulan pertama tahun 2024.
Pertumbuhan populasi Rusia telah stagnan sejak tahun 2017, dan jumlah rata-rata anak yang lahir per wanita diperkirakan akan turun menjadi 1,32, yang secara signifikan lebih sedikit dari dua yang dibutuhkan untuk mengganti populasi dan angka 2,17 yang dibutuhkan agar populasi tumbuh.
Untuk meningkatkan angka kelahiran, Rusia juga mempertimbangkan untuk membuka "kementerian seks,". Presiden Vladimir Putin telah membentuk dewan yang bertujuan untuk mendukung "Dekade Anak-anak di Rusia" tahun 2017, kebijakan sosial yang dirancang untuk melindungi anak-anak dan keluarga.
(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump-Putin Dituduh Bersekongkol Setop Bantuan ke Ukraina
Next Article Resesi Seks Jepang Makin Ngeri, Tokyo Gratiskan Day Care