Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau dengan ketat perdagangan saham PT First Media Tbk (KBLV) dan PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) karena harga sahamnya mengalami penurunan di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Langkah tersebut dilakukan dalam rangka perlindungan investor khususnya bagi pemegang saham kedua emiten tersebut.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, Senin (19/5).
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 14 Mei 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal penyampaian bukti iklan panggilan RUPS.
Sementara informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 Mei 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia ("Bursa") perihal pencatatan saham dari penawaran umum.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sebagai informasi, saham KBLV telah anjlok 35% dalam sepekan terakhir, sedangkan saham DKHH anjlok 37% dalam periode yang saham. Bahkan DKHH yang belum genap dua minggu melantai di bursa kapitalisasi pasarnya menguap nyaris 50% sejak awal listing.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: IHSG Melesat, Berhasil Sentuh Level 7.000
Next Article Harga Saham Naik Tajam, BEI Pantau Ketat Emiten MMIX dan NAYZ
