Jakarta, CNBC Indonesia - Bos aplikasi pesan singkat, Signal, membela keamanan di platformnya.
Hal ini ia lakukan setelah Signal dipakai oleh sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat untuk membahas operasi militer yang akan dilakukan terhadap Houthi di Yaman, dan secara tak sengaja memasukkan seorang jurnalis ke dalam grup tersebut.
Pejabat AS yang ada di grup chat di Signal antara lain adalah Wakil Presiden JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.
Presiden Signal, Meredith Whittaker, tidak secara langsung menanggapi tentang masalah tersebut, yang menurut anggota parlemen dari Partai Demokrat merupakan pelanggaran terhadap keamanan nasional AS.
Namun dia menggambarkan aplikasi ini sebagai "standar emas dalam komunikasi pribadi" dalam sebuah posting di X.
Postingan itu secara tak langsung menguraikan keunggulan keamanan Signal dibandingkan aplikasi perpesanan WhatsApp milik Meta.
"Kami bersifat open source, nirlaba, dan kami mengembangkan serta menerapkan (enkripsi end-to-end) dan teknologi yang menjaga privasi di seluruh sistem kami untuk melindungi metadata dan konten pesan," ujarnya, dikutip dari Reuters, Kamis (27/3/2025).
Signal makin populer di Eropa dan Amerika Serikat sebagai alternatif dari WhatsApp karena aplikasi ini hanya mengumpulkan sedikit data tentang penggunanya.
Menurut data dari Sensor Tower, sebuah perusahaan intelijen pasar, pengunduhan Signal di Amerika Serikat dalam tiga bulan pertama 2025 naik 16% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, dan 25% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Dalam sebuah wawancara di Februari, Whittaker mengatakan bahwa Signal merupakan alternatif yang lebih aman karena WhatsApp mengumpulkan metadata yang dapat digunakan untuk melihat siapa yang mengirim pesan kepada siapa dan seberapa sering.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara WhatsApp mengatakan bahwa mereka mengandalkan metadata untuk mencegah spam dan menjaga layanan tetap aman dari penyalahgunaan.
"Kami tidak menyimpan catatan tentang siapa saja yang mengirim pesan atau menelepon dan tidak melacak pesan pribadi yang dikirim orang satu sama lain untuk iklan," kata pernyataan WhatsApp.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini: