Dinkes DKI: Ketika Ibu Hamil Terpapar Mikroplastik, Janin Bisa Lahir Prematur

5 hours ago 1
Jakarta -

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengingatkan bahaya mikroplastik terhadap kesehatan manusia, terutama bagi ibu hamil. Dinkes DKI menyebut partikel mikroplastik yang sangat kecil bisa mengganggu kesehatan janin jika masuk ke tubuh ibu.

Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan Dinkes DKI, Rahmat Aji Pramono, mengatakan mikroplastik termasuk kategori partikel polutan dengan ukuran di bawah 2,5 mikron (PM 2,5). Ukuran yang sangat kecil, katanya, membuat partikel tersebut mudah masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan maupun pencernaan.

"Ketika dia sudah masuk dalam tubuh kita dan masuk ke dalam peredaran darah, itu bisa mengganggu organ manapun yang dia kunjungi. Termasuk ketika ibu hamil terpapar, polutan ini bisa sampai ke janin dan mengganggu pemberian nutrisi," kata Rahmat saat membahas temuan peneliti BRIN soal kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta yang digelar di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahmat mengatakan sejumlah penelitian menunjukkan paparan PM 2,5 dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Termasuk, katanya, bisa memicu janin lahir prematur.

"Janinnya bisa lahir prematur atau dengan berat badan yang rendah. Itu bisa jadi salah satu dampaknya," ujarnya.

Rahmat juga membahas soal kaitan mikroplastik degan autisme. Dia mengatakan autisme dipicu banyak faktor, bukan hanya dari polutan seperti mikroplastik. Pemprov DKI sendiri sedang melakukan edukasi tentang bahaya mikroplastik usai temuan peneliti BRIN soal kandungan mikroplastik di air hujan di Jakarta.

"Autisme itu banyak faktor penyebabnya, tidak hanya dari mikroplastik. Tapi polutan ini bisa menjadi salah satu risiko gangguan pada janin," jelasnya.

Sebelumnya, BRIN mengungkapkan air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. Temuan ini menjadi peringatan bahwa polusi plastik juga bisa mencemari atmosfer.

Peneliti BRIN Muhammad Reza Cordova menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 ini menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Jakarta. Dia mengatakan partikel-partikel plastik mikroskopis itu terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia.

"Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka," kata Reza dikutip dari situs resmi BRIN, Sabtu (18/10).

(bel/haf)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |