Jakarta, CNBC Indonesia-Pemerintah Indonesia berkomitmen mengembangkan energi terbarukan untuk mencapai net zero emission di 2060, salah satunya melalui program B40.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di hadapan Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff. NDB merupakan Bank Dunia versi BRICS.
"Capaian ini merupakan inovasi yang baik, ditambah lagi setelah mengetahui bahwa B40 ini diperuntukkan bagi sektor transportasi serta bahan bakar di industri pengolahan mineral," ujar Airlangga dalam keterangan resminya dikutip Selasa (25/3/2025).
Sebagai informasi, dalam upaya percepatan transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat, pemerintah telah meningkatkan persentase campuran biodiesel dalam BBM jenis minyak solar dari 35% (B35) menjadi 40% (B40) mulai Januari 2025.
Dalam keterangan resminya, juga dijelaskan Indonesia memiliki banyak potensi sumber energi terbarukan seperti geothermal, hydro, dan juga critical minerals.
Dengan potensi dan program prioritas nasional yang ada, NDB meyakini Indonesia akan menjadi mitra penting dari bank ini, sejalan dengan ambisi dan komitmen NDB untuk menjadi bank pembangunan yang sustainable dan green dengan fokus pada energi terbarukan.
Presiden NDB Y.M. Dilma Vana Rousseff dalam kunjunganya ke kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan bahwa NBD berbeda dengan bank multilateral lainnya. Pasalnya NBD menghormati kedaulatan masing-masing negara.
"New Development Bank tidak seperti bank multilateral lainnya karena kami menghormati kedaulatan masing-masing negara sehingga tidak ada veto power," ujar Dilma dalam keterangan resminya dikutip Selasa (25/3/2025).
Maka dari itu, Indonesia mendapatkan undangan untuk bergabung dalam bank pembangunan multilateral tersebut.
New Development Bank berfokus pada pembangunan infrastruktur, pembangunan untuk melawan kemiskinan dengan program-program yang mendukung industrialisasi sehingga akan menambah penciptaan lapangan pekerjaan.
Menutup pertemuan, kedua belah pihak sepakat berkoordinasi untuk menggali lebih lanjut potensi kerja sama dan juga kemungkinan Indonesia bergabung menjadi anggota NDB.
(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Bos Sawit & Tantangan Genjot Produksi CPO Demi B40 Era Prabowo
Next Article Prabowo Mau Swasembada Energi, IPO Emiten Ini Patut Dicermati