Jakarta, CNBC Indonesia - Nenek moyang Tyrannosaurus rex atau T-rex bukan berasal dari tanah Amerika. Dalam sebuah studi terungkap kemungkinan besar hewan tersebut berasal dari Asia.
Keberadaan leluhur T-rex ini ditemukan dalam studi 'Rise of the king: Gondwanan origins and evolutions of megaraptoran dinosaurs' yang terbit di Royal Society Open Science.
Penelitian itu menemukan Asia menjadi tepat asal usul nenek moyang T-rex. Kemudian mereka baru melintasi jembatan darat melintasi Selat Bering antara Siberia dan Alaska modern pada 70 juta tahun lalu.
Cassius Morrison yang memimpin penelitian dari University College London menjelaskan Tyrannosaurids memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan dinosaurus herbivora yang dimangsa mereka.
"Karena jumlahnya lebih sedikit, maka peluang untuk diawetkan dalam catatan fosil juga lebih kecil," jelas Morrison dikutip dari CNN, Selasa 13/5/2025).
Para peneliti menggunakan pemodelan matematika dalam penelitian ini untuk menggabungkan data dari catatan fosil dan silsilah keluarga T-rex serta kondisi iklim dan lingkungan. Selain itu, pemodelan menghitung masalah pada catatan fosil. Jadi catatan bisa diperbarui saat adanya penemuan baru di masa depan.
Temuannya sejalan dengan penelitian sebelumnya. Saat itu dijelaskan T-rex memiliki hubungan lebih dekat dengan karnivora besar Tarbosaurus di Asia dibandingkan dengan Amerika Utara seperti Daspletosurus. Daerah tersebut merupakan tempat bagi hutan hujan beriklim sedang.
Dalam penelitian yang sama juga terungkap T-rex mengalami peningkatan ukuran saat suhu global menurun. Ini diartikan hewan tersebut bisa beradaptasi dan berkembang saat iklim dingin. Alasannya kemungkinan karena bulu mereka atau bisa juga darah panas yang dimiliki T-rex.
Peningkatan ukuran T-rex terjadi pula saat raksasa pemakan daging atau carcharodontosaurus punah. Hal tersebut membuat puncak rantai makanan kala itu kosong.
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini: